Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, masih mencarikan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan hewan ternak yang dilepasliarkan di jalan raya dan fasilitas umum di daerah itu.    

"Dengan pejabat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang baru, dia mulai mengadakan rapat dan mengajak tokoh masyarakat mencarikan solusi terbaik mengatasi hewan yang berkeliaran," kata Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus, di Mukomuko, Selasa.   

Ichwan mengatakan hal itu menanggapi keluhan warga di Kecamatan Kota Mukomuko yang terganggu oleh keberadaan sapi dan kerbau yang berkeliaran di jalan raya dan peemukiman penduduk.

Selain itu, katanya, sebelumnya pejabat Satpol PP yang lama minta izin untuk membeli senjata dan bius. Namun sampai sekarang belum ada izin pemakaian senjata itu.

Diakuinya, menyadarkan masyarakat agar menaati aturan itu sangat sulit. Dan akhirnya pemerintah setempat harus tegas menegakkan aturan.   

Pihaknya masih menunggu Satpol PP mencarikan solusi mengatasi masalah hewan ternak yang berkeliaran tersebut.

Menurut dia, kalau setelah itu masih ada juga kelihatan hewan ternak berkaki empat yang berkeliaran di daerah itu tembak saja.

"Kita tunggu ada atau tidak pemililknya. Hewan yang telah ditembak itu kita jual dan hasil penjualan disetor ke kas negara sebagai denda dan sisanya dikembalikan ke pemilik hewan ternak," ujarnya lagi.

    
Berkeliaran di Bandara
Puluhan hewan ternak masyarakat setempat masih berkeliaran di bandar udara di daerah itu.

"Kerbau banyak sekali berkeliaran di bandar udara," kata warga Desa Pauh Terenja, Musriadi.

Musriadi yang juga karyawan swasta di Kota Bengkulu itu tidak  menyangka kalau di fasilitas umum seperti bandara, kerbau dibiarkan oleh pemiliknya bebas berkeliaran.

Ia menilai, seperti adanya pembiaran hewan ternak tersebut berkeliaran di bandara dan di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Barat.

Padahal, lanjutnya, keberadaan hewan ternak itu tidak hanya menganggu aktivitas penerbangan tetapi juga pengguna Jalinbar di daerah itu.

Selain itu, katanya, meskipun letak bandara tersebut  berada di pusat ibukota kabupaten setempat, namun tidak ada penertiban hewan ternak tersebut.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014