Pemerintah Provinsi Riau terus mematangkan berbagai persiapan untuk menjadi tuan rumah Virtual Expo Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) pada Juni 2023.

"Segala sesuatu yang dibutuhkan terus kita selesaikan agar pada pelaksanaan puncak nanti bisa berjalan dengan baik seperti meluncurkan Gerakan Nasional (Gernas) BBI dan BBWI mulai Minggu (12/3/2023) yang bersinergi dengan Festival Subayang," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Riau, Kamis.

Syamsuar mengatakan festival bertema "Bahari dan Musik" itu mengedepankan kearifan lokal di Desa Wisata Gema, Tanjung Belit, Sungai Subayang, Kabupaten Kampar.

Ia mengatakan susunan acara Gernas BBI dan BBWI di antaranya yakni prosesi adat panen ikan patin lubuk larang, penampilan seni budaya, dan lain-lain.

"Pemprov Riau juga menyosialisasikan kalender kegiatan wisata dari Dinas Pariwisata dan Kementerian Pariwisata melalui kegiatan yang ada di daerah-daerah di Riau seperti Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan kabupaten kota lain di Riau untuk mendorong geliat usaha pelaku UMKM," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan Festival Subayang merupakan tradisi masyarakat yang dilaksanakan setiap tahun, namun pada saat ini festival tersebut termasuk ke dalam kharisma kegiatan nasional.

"Festival Subayang ini masuk ke dalam 100 event terbaik se-Indonesia," katanya.

Roni menjelaskan Dinas Pariwisata Riau menggelar festival tersebut mulai Jumat (10/3/2023) sampai Minggu (12/3/2023). Dengan demikian, pada penutupan festival tersebut akan dilakukan pencanangan Gernas BBI dan BBWI.

Pada saat pencanangan Gernas BBI dan BBWI, katanya, ada kegiatan panen ikan pada Minggu (12/3/2023) dan Dinas Pariwisata Riau telah menyiapkan dua lokasi panen yang satu di antaranya sebagai cadangan jika terjadi hujan.

Saat Festival Subayang nantinya juga digelar ritual sema/semah rantau (membersihkan diri) yang sejak dahulu menjadi agenda tahunan di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.

Tradisi ini merupakan ritual untuk membersihkan diri dari segala dosa yang dilakukan warga desa baik yang sengaja maupun tidak disengaja dilakukan.

"Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri pada festival tersebut. Selain itu juga ada berkemah bersama. Insya Allah lokasi aman karena polsek dan polres sudah menyiagakan sejumlah petugas di sana, kami sudah melakukan kerja sama agar masyarakat antusias untuk mengikutinya," katanya.

Pewarta: Frislidia

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023