Mukomuko (Antara) - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memperingatkan warga setempat untuk tidak membiarkan kerbau dan sapi berkeliaran di bandar udara di daerah itu.

"Kami sudah menemui 10 hingga 15 warga yang punya kerbau. Dan sudah kami peringatkan agar tidak membiarkan kerbau berkeliaran di bandara," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mukomuko, Jodi, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, setelah ini instansi itu akan kembali menemui pemilik kerbau termasuk ketua rukun tetangga dan ketua adatnya agar membuat kesepakatan tidak melepaskan kerbau berkeliaran di bandara.

Menurutnya, sementara ini cara pendekatan seperti itu yang dapat dilakukan oleh instansi itu guna menjaga hubungan baik antara pribadi dengan pemilik kerbau.

Jangan sampai, lanjutnya, karena permasalahan ini, setelah dia tidak lagi menjabat di instansi ini, hubungannya dengan warga setempat itu menjadi tidak baik.      

Karena, lanjutnya, dalam masalah ini dirinya termasuk warga yang memiliki hewan ternak itu sama-sama bekerja untuk mempertahankan "priuk nasi" atau tempat masak nasi masing-masing.

"Kami bekerja menjalankan tugas ini karena priuk nasi disini. Begitu juga warga pemilik hewan ternak. Untuk itu kami berharap kesadaran mereka," ujarnya.

Ia berharap, warga itu memelihara dengan baik hewan ternaknya dan tidak membiarkan berkeliaran di bandara.

Menurutnya, sementara ini instansinya fokus mengatasi kerbau yang berkeliaran di bandara. Setelah itu bertahap dalam wilayah Kecamatan Kota Mukomuko.

Terkait senjata peluru bius yang akan digunakan untuk menertibkan hewan ternak berkeliaran, menurutnya, saat ini izin operasinya belum keluar dari Mabes Polri.

Dikatakannya, jika jadi personelnya menggunakan senjata itu, akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga setempat agar terjadi hal yang tidak diinginkan, mereka tidak menyalahkan instansi itu.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014