Simalungun (ANTARA Bengkulu) - Wakil Presiden Boediono mengharapkan kalangan perbankan dapat lebih proaktif untuk meningkatkan penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) yang menjadi salah satu program utama pemerintah.

Dalam pertemuan dengan pelaku PNPM Mandiri dan KUR di Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu, Wapres mengatakan pemerintah sangat berkeinginan berbagai usaha rakyat, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) di tanah air dapat berkembang.  

Pengembangan UKM tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian nasional yang berbasis usaha kerakyatan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, program KUR sangat tepat sehingga harus disukseskan, terutama dari kalangan perbankan yang menyalurkan dananya.

"KUR menjadi prioritas dan harus disukseskan. Perbankan perlu proaktif dan kerja lebih keras untuk mengakses masyarakat yang membutuhkan," katanya.

Wapres mengakui bahwa upaya dalam meningkatkan penyerapan KUR tersebut bukan pekerjaan mudah karena selain membutuhkan SDM yang banyak, prosesnya juga akan menghadapi berbagai masalah.

Namun, program untuk meningkatkan perekonomian rakyat melalui KUR tersebut merupakan misi bersama, kalangan perbankan diharapkan tidak menyisihkan tugas dan fungsi tersebut.

"Kita tidak ingin ekonomi hanya mengandalkan koorporasi besar, namun lebih baik yang berbasis pada akar rumput," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan, penyaluran KUR di Sumut melalui perbankan telah terealisasi sekitar Rp3,64 triliun hingga Februari 2012.

Sedangkan program PNPM Perkotaan dan PNPM Desa di Sumut dialokasikan dana Rp642,33 miliar yang akan disebarkan di 420 kecamatan di provinsi itu. (I023/R010)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012