Bengkulu (Antara) - PT Pertamina Bengkulu berupaya mengantisipasi oknum yang melakukan penimbunan bahan bakar minyak terkait dengan rencana pemerintah pusat menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Kita mencoba meminimalkan terjadinya 'panic buying' oleh karena adanya rencana perubahan harga BBM bersubsidi, ada beberapa langkah yang kita tempuh," kata Manajer Pemasaran PT Pertamina Provinsi Bengkulu, Sigit Wicaksono di Bengkulu, Jumat.

Sigit mengatakan, Pertamina Bengkulu menjamin ketersediaan stok di 37 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di provinsi itu.

"Kita tidak akan membiarkan terjadinya kekosongan terjadi di SPBU, oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan BBM," kata dia.

Dia mengungkapkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI dan Polri di daerah itu, untuk mengawasi setiap SPBU agar tidak terjadi aksi borong BBM oleh masyarakat.

"Minimal setiap SPBU ada satu personel kepolisian atau TNI, jadi bagi yang terindikasi memborong BBM untuk ditimbun maka akan diamankan pihak berwajib," katanya.

Masyarakat sebagai konsumen tidak diizinkan membeli BBM menggunakan kendaraan dengan tangki tidak sesuai standar spesifikasi.

"Jika terbukti, bisa diproses secara hukum, oleh sebab itu kami ingatkan. Untuk kasus seperti ini kami juga akan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah," ucapnya.

Menurut Sigit, pemerintah kabupaten dan kota juga diminta untuk menertibkan konsumen yang membeli BBM ke SPBU dengan menggunakan jeriken.

"Konsumen seperti ini, banyak terjadi di daerah-daerah, seperti di Kabupaten Mukomuko, kami minta bantuan ke Pemda, lewat satuan polisi pamong praja untuk menertibkan hal tersebut, ini demi kenyamanan masyarakat untuk membeli BBM," ujarnya.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014