Perkembangan harga jual biji kopi kualitas asalan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu sejak beberapa hari belakangan mengalami kenaikan dari Rp24.000 menjadi Rp26.000 per kilogram.

"Saat ini untuk biji kopi kualitas rendah dibeli pengumpul Rp26.000 per kg, harga ini mengalami kenaikan Rp2.000 dari sebelumnya Rp24.000 per kg. Sedangkan untuk kualitas super dibeli pengumpul Rp25.000 sampai Rp27.000 per kg," kata Edy Saputra (43) petani kopi yang ada di Desa Lubuk Kembang, Kecamatan Curup Utara, Sabtu.

Dia menjelaskan harga jual biji kopi kualitas asalan ini terbilang tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya bertahan dikisaran harga Rp19.000-20.000 per kg.

Menurut dia, adanya kenaikan harga jual biji kopi ini tidak berpengaruh terhadap pendapatan mereka karena biji kopi yang dihasilkan dari kebun mereka sebaliknya mengalami penurunan hingga 50 persen akibat cuaca ekstrem.

"Kalau sebelumnya dari 1 hektare kebun kopi bisa menghasilkan biji kopi kering sebanyak 1,5 ton, tetapi sekarang cuma dapat 750 kg bahkan ada yang cuma 500 kg. Karena buah kopinya banyak yang gugur, tidak sampai masak akibat tingginya curah hujan yang turun di wilayah kami ini," terangnya.

Sementara itu Asron Sani (46) pemilik usaha penggilingan biji kopi di Desa Lubuk Kembang menambahkan, kenaikan harga jual biji kopi ditingkat petani tersebut belum sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk pembelian pupuk dan obat-obatan pertanian.

"Harganya memang naik tetapi jika disesuaikan dengan harga-harga barang saat ini seperti untuk pembelian insektisida, pestisida maupun pupuk yang harganya sudah mahal," terangnya.

Akibat kurangnya pemupukan terhadap kebun kopi milik warga di daerah itu menyebabkan produksi biji kopi menyusut tajam, hal ini terjadi akibat tingkat kesuburan tanah sudah berkurang. Sedangkan untuk membeli pupuk bersubsidi mereka tidak terdaftar di kelompok sehingga menggunakan pupuk non subsidi.

"Kalau dulu dalam sehari yang giling kopi bisa sampai 6 ton, kalau sekarang tidak sampai 1 ton dan terkadang tidak ada yang menggiling," ujar Asron.

Dia berharap kedepannya harga jual biji kopi ini akan terus membaik sehingga bisa memberikan keuntungan kepada petani, serta diberikannya akses untuk mendapatkan pupuk bersubsidi bagi petani kopi yang saat ini menjadi produk unggulan daerah itu.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023