Bengkulu,  (Antara) - Provinsi Bengkulu menyatakan kesiapan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) direalisasikan dalam bentuk pembangunan sektor maritim.

"Arahan Presiden, proyek dalam bentuk kemaritiman, ada juga beberapa proyek sebelumnya masuk dalam MP3EI dan sudah berjalan, maka dilanjutkan pembangunannya," kata Gubernur Provinsi Bengkulu Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Rabu.

Kata gubernur, dari hasil rapat koordinasi bersama Presiden Joko Widodo, proyek MP3EI tetap dilanjutkan, hanya kemungkinan dengan nama yang berbeda.

"Jadi masyarakat Bengkulu tidak perlu resah, program tersebut tetap direalisasikan pemerintah pusat, kita tetap dapat," katanya.

Penyaluran dana percepatan pembangunan tersebut, menurut dirinya, lebih diarahkan pada pembangunan pelabuhan, listrik dan investasi sebagai infrastruktur maritim.

"Saya kira apa yang menjadi arahan presiden, sudah diakomodir dalam rencana pembangunan kita, termasuk mempermudah perizinan bagi investor," katanya.

Lebih lanjut, gubernur mengungkapkan, pihaknya telah memberlakukan perizinan satu pintu, termasuk pemilik modal yang akan berinvestasi di bidang maritim.

"Kalau infrastruktur listrik, juga akan terus kita maksimalkan, sejalan dengan proyek MP3EI, baik listrik tenaga air, uap maupun tenaga panas bumi," kata Junaidi.

Menurutnya, menjadi tantangan tersendiri bagi provinsi tersebut untuk memenuhi capaian listrik 35.000 megawatt, hal tersebut guna membuka isolasi Bengkulu yang selama ini terbatas sebagai daerah industri.

"Pemodal mau berinvestasi untuk dunia industri jika ada jaminan, termasuk jaminan ketersediaan listrik, itu yang sedang kita upayakan saat ini, sehingga industri di Bengkulu bisa berkembang pesat," ujarnya.

***2***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014