Bengkulu (ANTARA Bengkulu) Kondisi Provinsi Bengkulu ke depan kian terancam terhadap persediaan bahan pangan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena makin berkurangnya lahan persawahan dan tidak terkendalinya laju pertumbuhan penduduk di daerah ini.

Berdasarkan penetapan parameter kependudukan Provinsi Bengkulu 2010-2035 dengan menggunakan asusmsi jumlah anak dilahirkan hidup tiap wanita (TFR) 2,10, maka pertumbuhan penduduk di daerah ini diprakirakan akan tumbuh sebesar 36 persen atau mencapai angka penduduk sebanyak 2.332.951 jiwa.

"Kondisi ini jika tidak dikendalikan dengan baik akan mengancam persediaan pangan masyarakat di Bumi Rafflesia," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Hilaluddin Nasir melalui Kepala Sub Bidang Penetapan Parameter BKKBN Agus Supardi, Minggu.

Ia mengatakan, hasil SP 2010 jumlah penduduk Provinsi Bengkulu tercatat sebanyak 1.715.518 jiwa, dan angka ini terus bertambah sebesar 1,67 persen/tahun. Peningkatan ini jika tidak dikendalikan, maka menyebabkan penyediaan pangan akan terus membesar ke depan.

Terkait hal tersebut,  dia mengajak semua pihak untuk  menyikapi ancaman terhadap krisis pangan di daerah ini dengan menyukseskan program pengendalian jumlah penduduk melalui KB, sebab program KB memutus mata rantai kemiskinan.

Kebutuhan terhadap beras di Bengkulu dengan jumlah  penduduk sebanyak 1,7 juta jiwa  sebanyak 205.806,16 ton/bulan, sedangankan produksi beras  di daerah ini masih tidak stabil, karena ada beberapa daerah kabupaten masih mengalami minus sehingga tidak mencukupi kebutuhan regional.


Berdasarkan analisis BPS RI tahun 2010 tentang panen padi di Bengkulu dapat disimpulkan kondisi kehidupan masyarakat di Provinsi Bengkulu terancam krisis pangan, kebutuhan pangan beras di Kota Bengkulu pada 2010 sebanyak 37.025,28 ton, sementara produksi beras tahun yang sama hanya sebesar 5.012,80 ton, sehingga terjadi minus sebanyak 32.012,48 ton.

Selain Kota Bengkulu, kabupaten yang mengalami minus terhadap ketersediaan beras adalah Mukomuko sebesar 3.675,96 ton dari kebutuhan tahun 2010 beras 18.690,36 ton, kemudian Kabupaten Rejang Lebon tahun 2010 kebutuhan beras minus 2.716,04 ton dari kebutuhan 29.614,44 dan Kabupaten Kepahiang minus 2,444,60 dari kebutuhan beras tahun 2010 sebesar 14.983,80 ton.

Sedangkan Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Seluma, Kaur, Lebong dan Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami surplus antara panen padi dengan kebutuhan beras pada tahun 2010.(rs/min)    

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012