Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Yayasan Women Crisis Center (WCC) Cahaya Perempuan Bengkulu menegaskan pentingnya pendidikan seks sejak dini bagi pelajar sebagai salah satu upaya mencegah perilaku seks bebas.
"Pendidikan tentang seks sejak dini penting disampaikan kepada remaja kita dengan harapan mereka mengetahui bahayanya melakukan seks bebas," kata Koordinator Program WCC Cahaya Perempuan Yetti di Bengkulu, Rabu.
Yetti mengatakan hal itu terkait beredarnya video mesum yang diperankan dua remaja SMP di Kota Bengkulu yang mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Akibat perbuatan asusila itu, dua remaja dalam video mesum tersebut terancam dikeluarkan dari sekolah sebagai hukuman atas perbuatan itu.
"Mengeluarkan dari sekolah sama sekali tidak bijak, justru menambah persoalan baru," katanya.
Menurut dia, pelaku perbuatan asusila itu masih di bawah umur, yang artinya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, keduanya wajib mendapat perlindungan.
"Orang tua dan lingkungan juga bertanggung jawab atas kasus ini. Bisa dikatakan mereka adalah korban dari lingkungan yang tidak sehat untuk bertumbuh," tambahnya.
Sementara itu, ribuan pelajar SMP Kota Bengkulu menggelar aksi mengecam tindakan asusila dua pelajar SMP pelaku mesum yang terekam dalam video dan sudah menjadi konsumsi masyakarat itu.
"Aksi ini untuk menunjukkan penolakan kita terhadap perbuatan-perbuatan yang mencederai moral anak didik kita," kata koordinator lapangan aksi Heri Suryadi.
Heri mengharapkan aksi ini dapat memberikan efek jera kepada siswa yang melakukan tindakan asusila tersebut dan menjadi pelajaran penting bagi siswa lainnya.
Aksi yang diikuti oleh siswa, guru, dan anggota PGRI itu menyatakan dukungan kepada Wali Kota Ahmad Kanedi yang melarang kedua siswa tersebut bersekolah di Kota Bengkulu.
"Kepada aparat penegak hukum kita harap bertindak tegas mengusut penyebar video porno tersebut," tambah pria yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Kota Bengkulu itu.
Beberapa siswa mengaku sangat malu dan tidak senang atas aib yang dilakukan oleh rekannya sesama pelajar itu.
Para siswa justru menolak jika siswa pelaku video mesum itu tetap bersekolah di sekolah mereka.
(ANT/RNI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011
"Pendidikan tentang seks sejak dini penting disampaikan kepada remaja kita dengan harapan mereka mengetahui bahayanya melakukan seks bebas," kata Koordinator Program WCC Cahaya Perempuan Yetti di Bengkulu, Rabu.
Yetti mengatakan hal itu terkait beredarnya video mesum yang diperankan dua remaja SMP di Kota Bengkulu yang mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Akibat perbuatan asusila itu, dua remaja dalam video mesum tersebut terancam dikeluarkan dari sekolah sebagai hukuman atas perbuatan itu.
"Mengeluarkan dari sekolah sama sekali tidak bijak, justru menambah persoalan baru," katanya.
Menurut dia, pelaku perbuatan asusila itu masih di bawah umur, yang artinya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, keduanya wajib mendapat perlindungan.
"Orang tua dan lingkungan juga bertanggung jawab atas kasus ini. Bisa dikatakan mereka adalah korban dari lingkungan yang tidak sehat untuk bertumbuh," tambahnya.
Sementara itu, ribuan pelajar SMP Kota Bengkulu menggelar aksi mengecam tindakan asusila dua pelajar SMP pelaku mesum yang terekam dalam video dan sudah menjadi konsumsi masyakarat itu.
"Aksi ini untuk menunjukkan penolakan kita terhadap perbuatan-perbuatan yang mencederai moral anak didik kita," kata koordinator lapangan aksi Heri Suryadi.
Heri mengharapkan aksi ini dapat memberikan efek jera kepada siswa yang melakukan tindakan asusila tersebut dan menjadi pelajaran penting bagi siswa lainnya.
Aksi yang diikuti oleh siswa, guru, dan anggota PGRI itu menyatakan dukungan kepada Wali Kota Ahmad Kanedi yang melarang kedua siswa tersebut bersekolah di Kota Bengkulu.
"Kepada aparat penegak hukum kita harap bertindak tegas mengusut penyebar video porno tersebut," tambah pria yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Kota Bengkulu itu.
Beberapa siswa mengaku sangat malu dan tidak senang atas aib yang dilakukan oleh rekannya sesama pelajar itu.
Para siswa justru menolak jika siswa pelaku video mesum itu tetap bersekolah di sekolah mereka.
(ANT/RNI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011