Jayapura (Antara) - Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua dan Papua Barat Ricardo Hutahaean menyatakan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara harus memperluas pemberitaan di Bumi Cenderawasih dengan masuk hingga ke wilayah pemekaran.

"Antara merupakan media yang besar, memiliki jaringan yang luas hingga ke luar negeri. Ada baiknya di Papua, Antara bisa masuk hingga ke pelosok daerah, terutama di daerah pemekaran," katanya di sela perayaan HUT ke-77 Antara di Restoran B-One, Kota Jayapura, Papua, Sabtu.

Usia 77, kata Ricardo, bukanlah hal yang mudah bagi suatu lembaga sekelas Antara untuk tetap bertahan dengan berbagai tantangan dan perubahan zaman, apalagi dengan pemberitaan yang aktual.

"Era sekarang Antara harus bertahan sebagai media tercepat, bisa menjadi corong bagi semua pihak, bukan saja pemerintah, asalkan beritanya tidak SARA," katanya.  

Ricardo yang juga kontributor televisi nasional itu mengusulkan agar Antara tetap menjadi media pembeda, media penengah dan media terdepan dalam pemberitaan, dan itu tentunya perlu dukungan dan SDM yang handal.

"Nah, di Papua, harapannya itu tadi. Antara harus bisa dikenal hingga ke pelosok. Memberitakan apa yang ada di sana, agar berbagai kendala atau pun kemajuan yang dicapai diketahui semua pihak," katanya.

Untuk Papua, Ricardo juga berharap Antara bisa membuat berbagai macam pelatihan jurnalistik, perlombaan menulis atau pun lomba foto.

"Antara harus meningkatkan SDM lokal bukan saja lewat beritanya, tetapi berbagai pelatihan dan perlombaan juga harus diusung. Antara harus bisa berbagi ilmu, agar pemuda-pemudi di Papua juga bisa melek berita," katanya.

Semntara itu, Kepala Biro Antara Papua, Anwar Maga, saat membacakan pidato HUT ke-77 Antara mengatakan 77 tahun yang lalu tepat 13 Desember 1937, empat pejuang Republik Indonesia, Adam Malik (alm) Soemanang (alm), AM Sipahoetar (alm) dan Pandoe Kartawigoena (alm) mendirikan Kantor Berita Antara untuk menjadi alternatif pemberitaan pada masa perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda.  

Adam Malik dan kawan-kawan  menjadikan kantor berita Antara ini sebagai media perjuangan untuk meraih kemerdekaan bangsa dan negara ini.

Dalam perkembangannya, dengan perubahan status kantor berita Antara dari lembaga negara menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PP Nomor 40/2007 yang juga merupakan komitmen pelaksanaan amanah dari UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Antara  terus berjuang untuk dapat menjalankan peran pers sekaligus dapat menjalankan tugas megara melalui layanan imbal siar atau public service obligation (PSO) dan mengepakkan sayap bisnisnya untuk mensejahterakan karyawannya.

"Secara korporat, portal berita antaranews.com tahun ini meraih tiga penghargaan jurnalistik masing-masing penghargaan Adam Malik dari Kementerian Luar Negeri, penghargaan khusus Citra Dharma Bhakti dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan dari BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Secara personal, wartawan Perum LKBN Antara di sejumlah Biro Provinsi memenangkan berbagai penghargaan baik foto maupun tulis.

"Tahun ini pula, Antara meluncurkan produk terbarunya. yaitu media luar ruang, Layar Indonesia yang diharapkan akan menambah pundi-pundi pendapatan perusahaan selain dari pos-pos yang selama ini sudah memberikan pendapatan untuk perusahaan," katanya.

HUT Antara Biro Papua di Kota Jayapura digelar dengan acara syukuran dan peluncuran portal lokal www.antarapapua.com atau http://papuaantaranews.com.

Dalam acara itu nampak hadir Dir Binmas Polda Papua Kombes Pol Heb Dehen, Wakapendam XVII/Cenderawasih, Dirut Pertamina, Asisten II Setda Kota Jayapura, Ketua IJTI Papua dan Papua Barat, serta Ketua AJI Jayapura.

Sejumlah wartawan Jayapura, keluarga dan mantan wartawan LKBN Antara Biro Papua seperti Bob Patipawae, Mercel Benhur Kellen dan Emmilia Woof.

Tema HUT Antara tahun ini "Ragam Gradasi Peristiwa dan Perbedaan dalam Usia Antara menjadi Sebuah Pemersatu.". ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014