Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan cuaca panas yang dirasakan masyarakat di Provinsi Bengkulu akibat dari faktor lintasan matahari dan kelembapan udara.

"Matahari lintasannya tepat tegak lurus garis ekuator, jadi akan terasa menyengat dan panas. Namun, beberapa hari lagi lintasannya akan bergeser ke utara jadi suhu yang dirasakan masyarakat tidak akan sepanas saat ini," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Provinsi Bengkulu Anang Anwar di Bengkulu, Kamis.
 
Hal itu, kata dia membuat wilayah seperti Bengkulu menerima secara langsung sinar matahari, gelombang panjang dan gelombang pendek sinar matahari akan terakumulasi di permukaan bumi.
 
"Itu yang menyebabkannya terjadinya udara panas, hal itu pula yang menyebabkan penguapan di sekitarnya juga ikut tinggi, sehingga pada malam hari terjadi hujan di Bengkulu, sedangkan siang hari panas, terjadi penguapan, berpengaruh pada kelembaban," kata dia.
 
Masyarakat kata dia merasa gerah dan sangat panas di siang hari itu karena kondisi diperparah oleh kelembaban udara di Bengkulu yang saat ini terbilang rendah.
 
Pada situasi normal, kelembapan udara di Bengkulu biasanya berada pada rentang 75-95 persen. Namun, menurut dia kelembapan udara di Bengkulu kali ini bisa berada pada level 65 persen, sehingga udara menjadi lebih kering.
 
Sebenarnya, suhu udara di Bengkulu berada pada kondisi normal berkisar pada 24-33 derajat Celcius. Namun, kondisi terasa panas hanya karena lintasan matahari yang tepat berada di atas garis ekuator, dan ditambah saat kelembapan rendah.
 
Untuk Jumat 28 April 2023, BMKG memprediksi cuaca di Bengkulu dalam kondisi berawan hingga hujan dengan intensitas sedang. Suhu udara diprediksi berada pada rentang 17 hingga 32 derajat Celcius dan kelembapan pada rentang 65-100 persen.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023