Bengkulu (Antara) - Pimpinan Mahfud MD (MMD) Initiative Provinsi Bengkulu mengungkapkan, koridor barat provinsi itu harus diaktifkan demi mendongkrak pertumbuhan daerah dan perekonomian.

"Koridor barat Provinsi Bengkulu, yakni jalur lintas bagian barat Pulau Sumatera yang melewati provinsi ini harus hidup, demi pembangunan perekonomian daerah ini," kata Ketua Dewan Pembina MMD Initiative Provinsi Bengkulu, Ridwan Mukti di Bengkulu, Selasa.

Dia mengatakan, salah satu upaya menghidupkan kembali jalur lintas barat tersebut, yakni dengan merevitalisasi infrastruktur jalan nasional tersebut, menjadi jalur transportasi yang produktif.

"Mengapa industri tidak masuk ke Bengkulu, karena jarak akses ke Jakarta jauh dan memakan waktu lama, sehingga tomat dan cabai yang dihasilkan petani di Bengkulu menjadi bahan pembuat saus sektor Industri di Lampung, kita tidak dapat apa-apa, petani di Bengkulu tetap miskin," kata dia.

Tetapi ketika, jalur lintas barat (jalinbar) Pulau Sumatera, terutama di Bengkulu, direvitalisasi, dengan memperbesar infrastruktur jalan dan memotong sejumlah tikungan, akan menghemat waktu tempuh.

"Kalau dari Sumatera Barat menuju Lampung (melewati Bengkulu, jalinbar), dapat ditempuh dengan waktu 10 jam saja, maka sektor transportasi akan melewati Provinsi Bengkulu, tidak lagi lewat lintas tengah Pulau sumatera. Ongkos distribusi dapat ditekan, dan ini akan menjadi bahan pertimbangan pengusaha dibidang industri pertanian untuk berinvestasi di Bengkulu, apalagi Bengkulu penghasil pertanian yang besar," katanya.

Usulan pembangunan jalinbar, tersebut, kata Ridwan Mukti, tentunya dapat diusulkan kepada pemerintah pusat, dan Pemerintah Provinsi Bengkulu harus cekatan melihat peluang tersebut.

"Provinsi kita sebelumnya mendapatkan dana pembangunan melalui program MP3EI, namun saat ini program tersebut masih stagnan pada pemerintahan yang baru, seharusnya ini peluang untuk merevisi bantuan tersebut dengan mengusulkan jalan lintas barat Sumatera yang melewati Bengkulu untuk dibangun pemerintah," ucapnya.

Provinsi Bengkulu, kata dia, membutuhkan pembangunan infrastruktur tersebut untuk mendorong daerah itu tumbuh dan berkembang dari keterpurukan kesejahteraan.

"Bengkulu peringkat ke 31 dari 34 provinsi miskin, artinya provinsi ini termiskin di Pulau Sumatera, ini yang harus kita upayakan bersama untuk menjadikan Bengkulu berada di status menengah bahkan bahkan bagian atas, sejajar dengan provinsi kaya lainnya," ujarya.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014