Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan sebanyak 386 produk telah memiliki sertifikat halal berdasarkan data Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan skala usaha mikro di wilayah tersebut.
 
"Berdasarkan data UMKM skala usaha mikro di Provinsi Bengkulu terdapat 386 yang memiliki sertifikat halal," kata Rogidin Mersyah di Balai Semarak Kota Bengkulu, Kamis.
 
Saat ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu memiliki empat bidang ekonomi dan keuangan syariah yang menjadi fokus.
 
Seperti industri produk halal, industri jasa keuangan syariah, dana sosial syariah dan bisnis serta kewirausahaan syariah.
 
Oleh karena itu, dirinya meminta dinas terkait dapat mempercepat dan memprioritaskan proses sertifikat halal untuk pelaku UMKM di Bengkulu.
 
"Saya meminta percepatan sertifikasi halal agar diprioritaskan, baik itu untuk rumah potong hewan maupun UMKM," sebut Rohidin.
 
Kemudian untuk potensi keuangan dan ekonomi syariah di Provinsi Bengkulu cukup besar, sehingga dengan dibentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Bengkulu dapat segera bekerja efektif, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di pusat dan daerah dalam percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah.
 
Oleh karena itu, pemerintah melalui KDEKS akan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan mendorong berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang telah di inisiasi oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.
 
Hal tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia pada 2024 sebagai pusat produsen halal terbesar di dunia.
 
"Saya berharap KDEKS Bengkulu dapat mengawal pengelolaan zakat untuk membantu program sosial dan pengentasan kemiskinan ekstrem serta pemberdayaan usaha mikro kecil," kata Rohidin.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023