Rejanglebong (Antara) - Pihak kantor seksi wilayah VI Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kabupaten Rejanglebong Bengkulu, akan mendirikan tiga pos pengamanan hutan di daerah itu.

"Untuk mengamankan kawasan TNKS di Kabupaten Rejanglebong, akan segera didirikan tiga pos pengamanan terutama di Kecamatan Padang Ulak Tanding, kemudian di Desa Kayu Manis, Kecamatan Selupu Rejang serta satu pos lagi akan didirikan di Kecamatan Bermani Ulu Raya.    
Ketiga pos ini akan mengawasi aksi pembalakan liar yang marak di wilayah itu," kata kepala seksi TNKS wilayah VI Rejanglebong, Mahfud di Rejanglebong Minggu.

Rencana pendirian tiga pos pengawasan hutan TNKS di daerah tersebut kata dia, akan dilaksanakan secepatnya, mengingat dari operasi represif yang dilakukan pihaknya bersama dengan tim gabungan pada awal November 2014 lalu didapati kerusakan hutan akibat pembalakan liar serta perambahan lahan untuk pertanian.

Pos pengamanan ini nantinya akan mengawasi kayu yang keluar dari ketiga titik yang selama ini disinyalir telah terjadi praktek penjarahan hutan TNKS. Pos ini nantinya akan dijaga petugas Polhut TNKS bersama dengan petugas lainnya.

Sebelumnya tim gabungan dari kantor seksi TNKS wilayah VI yang meliputi Kabupaten Rejanglebong dan Lebong berhasil mengamankan empat kubik kayu berkelas jenis meranti, balam dan jenis lainnya dari kawasan di daerah itu.

Kayu berkelas yang diamankan petugas gabungan tersebut sudah diolah dalam bentuk papan dan balok, kayu ini ditemukan di dua lokasi berbeda yakni 1/2 kubik jenis meranti di Desa Kasie Kasubun Kecamatan Padang Ulak Tanding, kemudian 3,5 kubik lainnya ditemukan di Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang.

Penemuan kayu ilegal itu sendiri tambah dia, hasil dari operasi gabungan yang mereka laksanakan terhitung 26-30 November 2014, di sejumlah kawasan rawan penjarahan kayu dan perambahan hutan.

Dalam operasi ini selain menyasar aksi pembalakan liar juga perambahan TNKS yang dilakukan warga untuk usaha perkebunan, dimana untuk kebun yang dibuka dikawasan TNKS ini dengan luasan mencapai 40 hektare, selanjutnya kebun itu dimusnahkan dan akan segera ditanami kembali dengan jenis kayu-kayuan. ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014