Palembang (ANTARA Bengkulu) - Tiga orang siswa tuna netra Sekolah Luar Biasa Pembina di Palembang, Selasa menjalani Ujian Nasional (UN) hari kedua dengan lancar tanpa kendala yang berarti.
Kepala Sekolah Luar Biasa Pembina Palembang, Suwardi, di sela-sela pelaksanaan UN di sekolah yang mayoritas siswanya merupakan penyandang tuna netra itu, menyatakan para siswanya dapat menjalani ujian nasional dengan lancar tanpa ada kendala berarti.
Meski demikian, kata dia, pihaknya berani meyakinkan bahwa ketiga siswanya cukup siap mengikuti UN, dan dapat mengisi lembar soal jawaban yang dibagikan dengan baik.
Demikian pula, selama dalam proses belajar sehari-hari, para siswa sama sekali tidak mengalami kesulitan, katanya.
Ia menilai, para siswa pada dasarnya istimewa dan cerdas, di samping telah menerima pelajaran tambahan sebelum menjalani Ujian Nasional.
Mengenai mata pelajaran yang diujikan untuk siswa tuna netra itu, tidak jauh berbeda dengan siswa umum, hanya saja, perbedaannya terletak pada pertambahan waktu khusus bagi siswa tuna netra sebanyak setengah jam.
Sementara, kata dia, cara pengerjaan Lembar Jawaban Komputer (LJK) para siswa dibantu dua orang pengawas yang berasal dari sekolah lain.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Ujian Nasional untuk siswa tuna netra, adalah pada mata pelajaran matematika yang dilaksanakan Rabu (18/4).
Namun, khusus mata pelajaran ini siswa juga diberi kelonggaran waktu setengah jam bahkan lebih, kata Wardi selaku kepala sekolah tersebut.(T.M033/D009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Kepala Sekolah Luar Biasa Pembina Palembang, Suwardi, di sela-sela pelaksanaan UN di sekolah yang mayoritas siswanya merupakan penyandang tuna netra itu, menyatakan para siswanya dapat menjalani ujian nasional dengan lancar tanpa ada kendala berarti.
Meski demikian, kata dia, pihaknya berani meyakinkan bahwa ketiga siswanya cukup siap mengikuti UN, dan dapat mengisi lembar soal jawaban yang dibagikan dengan baik.
Demikian pula, selama dalam proses belajar sehari-hari, para siswa sama sekali tidak mengalami kesulitan, katanya.
Ia menilai, para siswa pada dasarnya istimewa dan cerdas, di samping telah menerima pelajaran tambahan sebelum menjalani Ujian Nasional.
Mengenai mata pelajaran yang diujikan untuk siswa tuna netra itu, tidak jauh berbeda dengan siswa umum, hanya saja, perbedaannya terletak pada pertambahan waktu khusus bagi siswa tuna netra sebanyak setengah jam.
Sementara, kata dia, cara pengerjaan Lembar Jawaban Komputer (LJK) para siswa dibantu dua orang pengawas yang berasal dari sekolah lain.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Ujian Nasional untuk siswa tuna netra, adalah pada mata pelajaran matematika yang dilaksanakan Rabu (18/4).
Namun, khusus mata pelajaran ini siswa juga diberi kelonggaran waktu setengah jam bahkan lebih, kata Wardi selaku kepala sekolah tersebut.(T.M033/D009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012