Mukomuko, (Antara) - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan anggaran untuk penanggulangan abrasi Sungai Selagan ke Balai Sungai Wilayah VII provinsi itu.
"Kita akan usulkan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk penanggulangan abrasi Sungai Selagan ke Balai Sungai Sumatera VII, pada 2015," kata Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko, M Zam, di Mukomuko.
Ia mengatakan, anggaran sebesar itu untuk kegiatan penutupan dua muara di Pantai Indah Mukomuko yang diduga menjadi penyebab abrasi atau pengikisan pada pinggir Sungai Selagan.
Menurutnya, kalau muara itu tidak cepat ditutup maka sekitar lima hingga 10 tahun ke depan tidak hanya abrasi sungai tetapi dampak gelombang laut juga menghantam daerah itu.
Ia mengatakan, pihaknya kasihan kepada warga apalagi mereka yang bermukim di sempadan sungai di wilayah itu termasuk peninggalan sejarah di daerah tersebut bisa hilang.
Ia mengatakan, pertimbangan lain instansi itu mengusulkan penutupan muara baru itu, tidak mungkin satu sungai ada dua muara.
Untuk mengusulkan kegiatan berupa pengaman menutup muara tersebut, katanya, instansi itu membutuhkan surat dan dukungan dari bupati setempat.
Ia optimistis, kegiatan pengaman untuk menutup muara baru itu dapat terealisasi jika ada surat dukungan dari bupati setempat.
Ia menerangkan, di lokasi itu pernah dibangun bangunan pelimpah tahun 1997. Pembangunan itu bertujuan membuka muara Sungai Selagan dan Air Manjuto yang saat itu satu sehingga menyebabkan banjir bandang.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Kita akan usulkan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk penanggulangan abrasi Sungai Selagan ke Balai Sungai Sumatera VII, pada 2015," kata Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko, M Zam, di Mukomuko.
Ia mengatakan, anggaran sebesar itu untuk kegiatan penutupan dua muara di Pantai Indah Mukomuko yang diduga menjadi penyebab abrasi atau pengikisan pada pinggir Sungai Selagan.
Menurutnya, kalau muara itu tidak cepat ditutup maka sekitar lima hingga 10 tahun ke depan tidak hanya abrasi sungai tetapi dampak gelombang laut juga menghantam daerah itu.
Ia mengatakan, pihaknya kasihan kepada warga apalagi mereka yang bermukim di sempadan sungai di wilayah itu termasuk peninggalan sejarah di daerah tersebut bisa hilang.
Ia mengatakan, pertimbangan lain instansi itu mengusulkan penutupan muara baru itu, tidak mungkin satu sungai ada dua muara.
Untuk mengusulkan kegiatan berupa pengaman menutup muara tersebut, katanya, instansi itu membutuhkan surat dan dukungan dari bupati setempat.
Ia optimistis, kegiatan pengaman untuk menutup muara baru itu dapat terealisasi jika ada surat dukungan dari bupati setempat.
Ia menerangkan, di lokasi itu pernah dibangun bangunan pelimpah tahun 1997. Pembangunan itu bertujuan membuka muara Sungai Selagan dan Air Manjuto yang saat itu satu sehingga menyebabkan banjir bandang.***3***
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014