Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie mengaku salah strategi saat menghadapi Kunlavut Vitidsarn yang membuatnya kalah rubber game sekaligus mempertebal ketertinggalan timnas Indonesia menjadi 0-2 dari Thailand pada fase grup Piala Sudirman 2023, Kamis.
"Saya rasa lawan memang bermain baik hari ini. Pada gim kedua dan ketiga, saya juga sudah berusaha yang terbaik. Hanya saja di gim terakhir itu saya malah salah menggunakan strategi," kata Jonatan lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Dalam pertandingan partai kedua di Suzhou, China, Jonatan hanya mampu mengamankan satu dari tiga gim yang dimainkan. Persaingan antara Jonatan dan Kunlavut pun berakhir dengan skor 21-12, 12-21, 20-22.
Jonatan mengatakan sejak awal sudah melakukan persiapan untuk menghadapi pebulu tangkis peringkat ke-9 itu, sayangnya ia masih kalah taktik dan harus mengakui keunggulan Kunlavut.
"Saya sebenarnya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Tetapi inilah hasilnya. Saya sudah berusaha, meski akhirnya kalah. Cuma lawan memang bermain baik. Terus terang tidak mudah bermain lawan dia," ungkap Jonatan.
Pada gim pertama, Jonatan tak menghadapi kendala untuk memenangkan gim bahkan mampu berulang kali menorehkan poin beruntun yang membuatnya jauh meninggalkan lawan.
Namun pada gim kedua Kunlavut mengubah tempo permainan yang sulit diantisipasi oleh Jonatan.
"Pada start gim kedua, tempo lawan memang berubah lebih cepat. Bukannya saya tidak mengantisipasi, tetapi saya tidak memiliki ekspektasi lawan akan bermain lebih cepat seperti itu," katanya menceritakan.
Gim ketiga menjadi puncak kekecewaan tunggal putra peringkat keenam itu. Pada paruh kedua, Jonatan sempat unggul 18-14 atas Kunlavut.
Sayangnya ia melakukan sejumlah eror akibat terlalu terburu-buru ingin mematikan lawan. Akhirnya Kunlavut merebut empat poin beruntun dan menyamakan kedudukan menjadi 18-18.
Setelahnya, persaingan menjadi lebih sengit namun lagi-lagi Jonatan masih terlalu terburu-buru dan banyak menunggu umpan dari Kunlavut.
"Gim ketiga berjalan ketat. Saya cukup menyesal karena seharusnya bisa menyumbang poin. Saat unggul 18-14 saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Harusnya saya bisa lebih sabar dan bermain lebih agresif," pungkas Jonatan.
Update Berita Antara Bengkulu di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Saya rasa lawan memang bermain baik hari ini. Pada gim kedua dan ketiga, saya juga sudah berusaha yang terbaik. Hanya saja di gim terakhir itu saya malah salah menggunakan strategi," kata Jonatan lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Dalam pertandingan partai kedua di Suzhou, China, Jonatan hanya mampu mengamankan satu dari tiga gim yang dimainkan. Persaingan antara Jonatan dan Kunlavut pun berakhir dengan skor 21-12, 12-21, 20-22.
Jonatan mengatakan sejak awal sudah melakukan persiapan untuk menghadapi pebulu tangkis peringkat ke-9 itu, sayangnya ia masih kalah taktik dan harus mengakui keunggulan Kunlavut.
"Saya sebenarnya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Tetapi inilah hasilnya. Saya sudah berusaha, meski akhirnya kalah. Cuma lawan memang bermain baik. Terus terang tidak mudah bermain lawan dia," ungkap Jonatan.
Pada gim pertama, Jonatan tak menghadapi kendala untuk memenangkan gim bahkan mampu berulang kali menorehkan poin beruntun yang membuatnya jauh meninggalkan lawan.
Namun pada gim kedua Kunlavut mengubah tempo permainan yang sulit diantisipasi oleh Jonatan.
"Pada start gim kedua, tempo lawan memang berubah lebih cepat. Bukannya saya tidak mengantisipasi, tetapi saya tidak memiliki ekspektasi lawan akan bermain lebih cepat seperti itu," katanya menceritakan.
Gim ketiga menjadi puncak kekecewaan tunggal putra peringkat keenam itu. Pada paruh kedua, Jonatan sempat unggul 18-14 atas Kunlavut.
Sayangnya ia melakukan sejumlah eror akibat terlalu terburu-buru ingin mematikan lawan. Akhirnya Kunlavut merebut empat poin beruntun dan menyamakan kedudukan menjadi 18-18.
Setelahnya, persaingan menjadi lebih sengit namun lagi-lagi Jonatan masih terlalu terburu-buru dan banyak menunggu umpan dari Kunlavut.
"Gim ketiga berjalan ketat. Saya cukup menyesal karena seharusnya bisa menyumbang poin. Saat unggul 18-14 saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Harusnya saya bisa lebih sabar dan bermain lebih agresif," pungkas Jonatan.
Update Berita Antara Bengkulu di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023