Bengkulu (Antara) - Setelah memindahkan dua ekor gajah Sumatra (Elephas maximus Sumatrae) ke Gembira Loka Zoo di Yogyakarta, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menegaskan tidak ada lagi pemindahan gajah dari daerah itu.

"Kami pastikan tidak ada lagi pemindahan gajah, karena tidak mudah prosedurnya dan itu kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Bengkulu Darwis Saragih di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan dua ekor gajah betina yang dipindah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Bengkulu ke Gembira Loka Zoo, Yogyakarta adalah gajah asal Lampung.

Rencana awal kata Darwis, dua ekor gajah yang akan dipindah ke lembaga konservasi di Yogyakarta tersebut adalah dua ekor gajah asal Lampung yang dititip di PLG Seblat.

Dua ekor gajah tersebut yakni seekor gajah betina bernama Natasha dan seekor lainnya gajah jantan bernama Dino.

Namun, karena PLG Seblat membutuhkan gajah jantan untuk operasi pengamanan kawasan hutan dan mengatasi konflik dengan gajah liar, maka gajah Dino diganti dengan seekor gajah betina milik PLG Seblat bernama Shinta.

"Semua keputusan ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kalau PLG Seblat sebenarnya siap merawat semua gajah itu," tambahnya.

Darwis mengatakan pemindahan dua ekor gajah betina tersebut ke Gembira Loka Zoo membuat jumlah gajah jinak di PLG Seblat saat ini menjadi 17 ekor dengan rincian 12 ekor gajah betina dan lima ekor jantan.

Sebelumnya pemindahan dua ekor gajah betina dari Bengkulu ke Yogyakarta ditentang sejumlah pihak.

Organisasi nonpemerintah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu menyebut bahwa pemindahan dua satwa langka tersebut menjadi preseden buruk bagi dunia konservasi di Indonesia.

"Seharusnya pemerintah melindungi dan melestarikan habitat satwa itu dan meningkatkan populasinya di alam liar," tutur Direktur Walhi Bengkulu Beny Ardiansyah.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015