Rejanglebong (Antara) - Harga jual ayam potong di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengalami kenaikan dari Rp28.000 menjadi Rp32.000 per kilogram.

"Harga ayam potong ini sejak dua minggu belakangan mengalami kenaikan, dari Rp28.000 per kg menjadi Rp32.000 per kg. Harga ini naik setelah tahun baru kemarin,  sebelumnya hanya Rp26.000 sampai Rp27.000 per kg," kata Sumarni (34) pedagang ayam potong di kawasan Pasar Atas Curup, Selasa.

Kenaikan harga ayam potong di daerah itu kata dia, akibat sedikitnya pasokan yang masuk ke Kota Curup, sehingga harga jualnya mengalami kenaikan.

Ayam potong yang dijual pedagang di daerah ini tambah dia, sebagian besar berasal dari Padang, Provinsi Sumbar, kemudian dari Jambi dan daerah-daerah di Sumsel serta sebagian kecil berasal dari kecamatan-kecamatan di Rejanglebong.

Sementara itu selain harga ayam potong yang mengalami kenaikan hal serupa juga terjadi pada penjualan telur ayam, menurut Yeni (37) pedagang telur di kawasan Pasar Atas Curup, kenaikan ini akibat minimnya pasokan ke daerah itu.

"Sekarang pasokannya masih sedikit sehingga stok telur yang disediakan para agen telur juga terbatas. Akibat sedikitnya pasokan ini membuat harga jualnya mengalami kenaikan," ujarnya.

Adapun harga jual telur ayam ini per karpetnya (isi 30 butir) kata dia, untuk ukuran besar atau jumbo dari Rp30.000 menjadi Rp33.000-34.000, kemudian ukuran sedang dari Rp28.000 naik menjadi Rp31.000 dan ukuran kecil dari Rp26.000 menjadi Rp28.000 hingga Rp29.000 per karpet.

Adanya kenaikan harga telur ini kata dia, dikeluhkan para pembeli mengingat saat ini harga BBM sudah mengalami penurunan. Dirinya tidak bisa menjelaskan permasalahan itu kepada pembeli karena mereka hanyalah pedagang pengecer yang juga membeli barang dari agen-agen telur yang berasal dari luar daerah.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015