Mukomuko, Bengkulu (Antara) - Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pihak stasiun pengisian bahan bakar minyak umum membatasi penjualan bahan bakar minyak ke pengecer jerigen.

Kabid Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko Bhaktiar Sopian, di Mukomuko, Sabtu, mengatakan pembatasan itu bertujuan agar stok bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk masyarakat setempat tidak cepat habis.

Pascapenurunan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah pusat, BBM bersubsidi jenis premiun di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjadi langka.

Ia mengatakan, masyarakat sulit mendapatkan BBM subsidi di SPBU di Kelurahan Bandar Ratu karena BBM  itu cepat habis.

Semua ini, menurut dia, karena kendaraan roda empat termasuk pengecer jeriken membeli BBM subsidi dalam jumlah besar sehingga SPBU kehabisan stok untuk dijual pada masyarakat.

"Setiap hari BBM subsidi itu dikirim ke daerah ini tetapi cepat habis," ujarnya.

Ia menjelaskan, seperti mobil misalnya pada saat BBM mahal membeli BBM sebanyak 20 liter. Sejak harga BBM turun mereka mengisi mobilnya mencapai 40 liter.

Belum lagi setiap pengecer jeriken, lanjutnya, membeli BBM subsidi dalam jumlah besar.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini tim pengawasan BBM dan gas elpiji akan turun ke SPBU untuk melakukan penertiban dan pembatasan penjual BBM subsidi.

Tim, katanya, tidak melarang pembeli gunakan jerigen. Karena BBM yang dibeli pengecer jeriken itu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat yang berada di wilayah terpencil di daerah itu.

"Kita ingin supaya dibatasi saja agar masyarakat lain dapoat kebagian BBM subsidi," ujarnya lagi.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015