Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang mempromosikan produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan destinasi wisata Indonesia dengan mengikutkan berbagai instansi dan pelaku usaha tanah air, dalam “Pameran dan Konferensi Halal Internasional Penang (PIHEC) ke-12” di Penang pada 23-25 Juni.
Acara itu adalah upaya Pemerintah Indonesia di Penang dalam mendorong penetrasi ekspor produk-produk UMKM Indonesia di wilayah utara Malaysia dan meningkatkan intensitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, kata Konsul Jenderal Republik Indonesia Penang Bambang Suharto di Penang, Selasa.
Menurut dia, keikutsertaan Indonesia dalam PIHEC tahun ini lebih beragam karena diikuti oleh berbagai daerah di Indonesia.
Stan KJRI dengan latar foto Gunung Bromo dan berhias benda-benda budaya serta ideo klip pariwisata berbagai obyek wisata Indonesia, menampilkan produk-produk khas Sumatera Barat seperti kripik balado Christine Hakim, kain tenun sarung dari Provinsi Aceh Ija Kroeng, serta produk-produk Indonesia yang diimpor oleh Yi Poh Enterprise Sdn.
Stan Provinsi Sumatera Selatan menampilkan produk kain tenun dan pempek Palembang, sedangkan stan Kabupaten Banyumas membawa produk andalan berupa gula kelapa, produk mode berbahan eco-print, batik tradisional khas Banyumas, dan kerajinan dari daun mending.
Ketua Menteri Penang Chow Kon Yeow menggarisbawahi bahwa sektor halal memiliki potensi besar dalam memperkuat perekonomian Penang secara jangka panjang dengan memanfaatkan basis konsumen di luar perbatasan Penang.
Pameran yang diikuti 23 negara antara lain China, Chili, Spanyol, Indonesia, Kamboja dan Vietnam tersebut menekankan bahwa konsep halal selama ini identik dengan Islam namun universal dan diharapkan Penang dapat menjadi hub industri halal bagi negara-negara sahabat.
Usai membuka PIHEC, Ketua Menteri Penang secara khusus mengunjungi stan Indonesia yang selama pameran banyak dikunjungi masyarakat Malaysia termasuk peserta pameran lain yang ingin mengetahui dan mendapatkan produk-produk asal Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Acara itu adalah upaya Pemerintah Indonesia di Penang dalam mendorong penetrasi ekspor produk-produk UMKM Indonesia di wilayah utara Malaysia dan meningkatkan intensitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, kata Konsul Jenderal Republik Indonesia Penang Bambang Suharto di Penang, Selasa.
Menurut dia, keikutsertaan Indonesia dalam PIHEC tahun ini lebih beragam karena diikuti oleh berbagai daerah di Indonesia.
Stan KJRI dengan latar foto Gunung Bromo dan berhias benda-benda budaya serta ideo klip pariwisata berbagai obyek wisata Indonesia, menampilkan produk-produk khas Sumatera Barat seperti kripik balado Christine Hakim, kain tenun sarung dari Provinsi Aceh Ija Kroeng, serta produk-produk Indonesia yang diimpor oleh Yi Poh Enterprise Sdn.
Stan Provinsi Sumatera Selatan menampilkan produk kain tenun dan pempek Palembang, sedangkan stan Kabupaten Banyumas membawa produk andalan berupa gula kelapa, produk mode berbahan eco-print, batik tradisional khas Banyumas, dan kerajinan dari daun mending.
Ketua Menteri Penang Chow Kon Yeow menggarisbawahi bahwa sektor halal memiliki potensi besar dalam memperkuat perekonomian Penang secara jangka panjang dengan memanfaatkan basis konsumen di luar perbatasan Penang.
Pameran yang diikuti 23 negara antara lain China, Chili, Spanyol, Indonesia, Kamboja dan Vietnam tersebut menekankan bahwa konsep halal selama ini identik dengan Islam namun universal dan diharapkan Penang dapat menjadi hub industri halal bagi negara-negara sahabat.
Usai membuka PIHEC, Ketua Menteri Penang secara khusus mengunjungi stan Indonesia yang selama pameran banyak dikunjungi masyarakat Malaysia termasuk peserta pameran lain yang ingin mengetahui dan mendapatkan produk-produk asal Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023