Polda Papua melalui Bidang Dokkes mengirim sampel berupa DNA dan gigi ke Puslabfor Mabes Polri agar dapat mengidentifikasi enam jenazah korban pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan saat menuju Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Kabid Dokkes Polda Papua Kombes (Pol) dr Nariyana di Jayapura, Rabu malam mengatakan, saat ini sampel tersebut dalam proses pengiriman ke Jakarta.

Ia menjelaskan pemeriksaan sampel darah (DNA) dan gigi para korban itu membutuhkan waktu sekitar dua minggu.

Proses identifikasi Tim DVI Polda Papua, kata dia, sudah dilaksanakan sejak Selasa (27/6) malam setelah jenazah tiba di RS Bhayangkara Jayapura.

"Dari hasil identifikasi, kondisi jenazah terbakar dan sebagian tubuh ada yang tidak utuh, " katanya.

Dijelaskannya bahwa sebelum melakukan identifikasi secara primer yakni meliputi sidik jari, gigi dan DNA atau post mortem, pihaknya terlebih dahulu melakukan namun sebelum itu proses pelabelan serta pendataan.

Ante mortem, kata Nariyana, sudah dilakukan di dua lokasi, yakni di Bandara Wamena dan Bandara Sentani, namun dari enam korban ada satu yang belum ada kabar dari keluarganya, jelas Kombes dr Nariyana.

Tim SAR gabungan, Selasa (27/6) berhasil mengevakuasi enam jenazah korban pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan dalam penerbangan Elelim-Poik, Jumat (23/6).

Pesawat PK-SMW milik Semuwa Air, membawa empat penumpang yaitu Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), Kilimputni (20) dengan Pilot Hari Permadi dan Co Pilot Levi Murib.

 

Pewarta: Evarukdijati

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023