Mukomuko,  (Antara) - Produksi tandan buah segar kelapa sawit petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sebulan terakhir menurun drastis, rata-rata hingga 80 persen.

"Sudah sebulan ini produksi buah sawit petani turun karena musim trek atau sedikit berbuah," kata petani Kecamatan Penarik Deksi, di Mukomuko, Minggu.

Ia menyebutkan, bahkan saat ini ada sebagian petani di wilayahnya yang hanya mendapatkan panen buah kelapa sawit seberat 100 kilogram per hektare.

Dalam kondisi musim trek sekarang ini, katanya, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh petani setempat. Buah sawit tetap dipanen tetapi tidak cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga.

Saat ini, katanya, petani berharap musim trek ini segera berakhir sehingga tanaman kelapa sawit petani dapat berbuah normal kembali.

"Kalau harga jual buah sawit di pabrik sekarang itu masih tinggi sebesar Rp1.445 per kilogram, namun percuma karena buah sawit yang mau dijual sedikit," ujarnya.

Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko Sardiman mengatakan buah sawit sawit petani setempat sedikit berbuah karena sedang musim trek.

"Saat musim trek ini sekarang ini yang pertama merasakan dampaknya petani kecil yang punya lahan perkebunan kelapa sawit maksimal satu hektare," ujarnya.

Karena, menurutnya, selama ini petani itu tidak rutin memupuk tanaman sehingga saat musim sekarang produksi buahnya turun drastis.

Ia menerangkan, berbeda dengan perkebunan kelapa sawit milik pengusaha besar yang sering dipupuk, meskipun produksinya juga turun tetapi tidak begitu parah.*

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015