Bengkulu, (Antara) - Para petani di Provinsi Bengkulu menjual gabah dengan harga Rp4.500 per kilogram, yang menurut petani merupakan harga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami belum pernah menjual gabah harga Rp4.000 per kilogram, ini harga tertinggi dalam beberapa tahun ini," kata Tarmawi, petani dari Kecamatan Selagan Raya Kabupaten Mukomuko, Senin.

Selama ini kata dia, petani menjual gabah kering berkisar Rp2.000 hingga Rp2.500 per kilogram. Namun musim panen kali ini harga gabah meningkat hingga Rp4.500 per kilogram.

Padi yang dipanen petani di daerah itu berasal dari sawah irigasi Air Selagan seluas 9.000 hektare. Dari luas tersebut, saat ini yang baru dipanen sekitar 200 hektare.

"Minggu depan sudah memasuki musim puncak panen, kami berharap harga gabah tidak turun," tambah dia.

Selain petani di Kabupaten Mukomuko, petani di Kabupaten Kaur juga sudah mulai memasuki musim panen padi, meski panen raya akan berlangsung sekitar dua pekan mendatang.

Sedangkan di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan, padi petani diperkirakan menguning pada akhir Maret 2015.

Sementara Humas Bulog Bengkulu Heriswan mengatakan pihaknya belum membeli gabah dari petani karena saat ini masih fokus pada operasi pasar untuk menstabilkan harga beras.

"Kami belum membeli gabah petani karena sekarang lagi fokus menstabilkan harga beras, apalagi harga gabah petani juga tinggi," kata dia.

Ia mengatakan ada dua mekanisme pembelian gabah petani oleh Bulog yakni mekanisme komersil yaitu mengikuti harga pasar dan mekanisme pembelian gabah yang diatur pemerintah.

Khusus untuk pembelian dengan harga yang diatur oleh pemerintah, Heriswan mengatakan hingga saat ini belum ada petunjuk dari Bulog pusat.

***3***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015