Bengkulu (Antara) - Sejumlah warga di Bengkulu mencampur beras murah yang disalurkan Bulog dengan beras lokal untuk menyiasati rasa dan aroma yang kurang enak.

"Kalau beras dari Bulog saja biasanya anak-anak mengeluh, jadi terpaksa dicampur dengan beras lokal," kata Nurhasanah saat membeli beras Bulog di pasar tradisional Pasar Panorama Kota Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan meski harga cukup murah, beras yang disalurkan Bulog tersebut kurang layak konsumsi.

Namun, untuk menyiasati pengeluaran keluarga, mereka terpaksa membeli beras tersebut dan mencampur dengan beras lokal yang termasuk kualitas medium.

"Rasa nasi dari beras Bulog tidak enak, warna agak kekuningan dan masih banyak gabah," tambahnya.

Pantauan di Pasar Panorama, sejumlah pembeli bahkan membatalkan pembelian beras murah tersebut karena tampilan fisik tidak memadai.

Beras yang disalurkan Bulog dalam operasi pasar sebanyak 15 kilogram per karung dan maksimal pembelian dua karung beras.

Biasanya kata Nurhasanah, beras sekarung yang dibeli dari Bulog akan dicampur dengan dua karung beras lokal.

Sementara itu Humas Bulog Divre Bengkulu Heriswan mengatakan beras yang disalurkan lewat operasi pasar telah melalui sortiran.

"Kalau ada yang mengatakan berasnya tidak bagus, itu karena mereka hanya melihat sekilas saja. Beras itu sudah disortir," kata dia.

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015