Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Luapan Sungai Air Aman dan Sungai Air Santan di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu mengakibatkan rumah warga di bantaran sungai itu hanyut.

Sungai Air Aman menghanyutkan satu rumah warga Desa Talangulu Kecamatan Lebong Utara milik Nahrul Mahdi (45).

Selain satu rumah hanyut, enam rumah lainnya di bantaran sungai juga terancam ambruk sebab pondasi rumah sudah terkikis akibat derasnya arus sungai.

"Satu bangunan usaha penggilingan padi juga hanyut," kata Supintri Yohar, warga setempat.

Saat ini, kata dia, warga bergotong-royong memperkuat pondasi pinggiran sungai sehingga rumah yang berada di bantaran sungai tidak ambruk.

Air sungai yang sudah mulai surut memudahkan warga untuk memperkokoh tanggul pinggir sungai sebab musim hujan diperkirakan masih melanda daerah itu.

"Masyarakat juga berjaga setiap hujan deras, karena kalau kikisan air sungai kembali seperti yang terjadi kemarin rumah di pinggir sungai dikhawatirkan akan hanyut," katanya menerangkan.

Luapan Sungai Air Santan juga mengakibatkan satu rumah hanyut di Desa Tiktelu Kecamatan Pelabai.

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan korban jiwa, sedangkan kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong Edy Syamsuar mengatakan Bupati Lebong Rosjonsyah telah melaporkan musibah itu ke Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dan langsung ke lapangan, Minggu (22/4) malam.

Kami sudah mengimbau warga waspada, sedangkan yang kehilangan rumah untuk sementara mengungsi ke rumah saudaranya," katanya.

Selain luapan sungai, hujan deras yang mengguyur Lebong selama dua hari berturut-turut yakni Sabtu dan Minggu (21-22/4) mengakibatkan tanah longsor di jalur yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Bengkulu Utara.

Hingga berita ini diturunkan jalur tersebut masih terputus total dan Dinas Pekerjaan Umum membutuhkan tambahan alat berat untuk mengatasi longsoran tanah yang menimbun jalan.

"Saat ini ada dua alat berat, satu dari kabupaten dan satu alat berat milik pemerintah provinsi, tapi ini masih kurang karena material yang harus dipindahkan cukup banyak," katanya. (KR-RNI/Z002)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012