Presiden Joko Widodo mengatakan penyelesaian Sodetan Ciliwung setidaknya dapat mengurangi 62 persen masalah banjir di Ibu Kota DKI Jakarta.
"Dengan selesainya Sodetan Ciliwung, ini juga menyelesaikan banjir Jakarta, (ditambah) baik; tapi yang Bendungan Ciawi-Sukamahi, Sodetan Ciliwung, normalisasi Ciliwung, Banjir Kanal Timur, itu bisa menyelesaikan baru kira-kira 62 persen dari persoalan banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi di Jakarta, Senin.
Jokowi mengatakan hal tersebut dalam peresmian Sodetan Ciliwung di Inlet Sodetan Ciliwung Jatinegara, Jakarta Timur, yang juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, serta masyarakat sekitar sodetan.
Baca juga: Presiden Jokowi: Tangani dampak cuaca ekstrem di Papua Tengah secepatnya
Dengan adanya Sodetan Ciliwung itu, Jokowi menyebutkan masih ada 38 persen masalah banjir di Ibu Kota yang harus diselesaikan Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Artinya, masih ada PR (pekerjaan rumah) 38 persen. Ini yang harus dikerjakan bersama sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Sekali lagi, harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah," tegas Jokowi.
Dengan penyelesaian Sodetan Ciliwung itu, Jokowi menargetkan setidaknya enam kelurahan di Jakarta tidak lagi mengalami banjir.
"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai. Ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan nggak banjir lagi," tambahnya.
Menurut dia, penanganan banjir Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
Baca juga: Presiden tegaskan LPG 3 kg hanya untuk masyarakat kurang mampu
"Tidak bisa dilakukan hanya di hilir saja. Oleh sebab itu, tahun yang lalu telah selesai kami bangun di Bogor yang namanya Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di tahun 2022," kata Jokowi.
Dia juga mengingatkan penanganan banjir di Jakarta tidak cukup hanya mengatasi masalah di Sungai Ciliwung.
"Karena kami di Jakarta tidak hanya mengurusi yang namanya Sungai Ciliwung saja. Ada 12 sungai yang lain yang juga perlu ditangani secara baik; ya, Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru Timur, Sungai Mookervart, Sungai Pesanggrahan, dan lain-lainnya," jelasnya.
Masalah lain yang belum tertangani, menurut Jokowi, adalah banjir rob yang naik ke daratan DKI Jakarta.
"Sekali lagi, penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif," ujar Jokowi.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Dengan selesainya Sodetan Ciliwung, ini juga menyelesaikan banjir Jakarta, (ditambah) baik; tapi yang Bendungan Ciawi-Sukamahi, Sodetan Ciliwung, normalisasi Ciliwung, Banjir Kanal Timur, itu bisa menyelesaikan baru kira-kira 62 persen dari persoalan banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi di Jakarta, Senin.
Jokowi mengatakan hal tersebut dalam peresmian Sodetan Ciliwung di Inlet Sodetan Ciliwung Jatinegara, Jakarta Timur, yang juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, serta masyarakat sekitar sodetan.
Baca juga: Presiden Jokowi: Tangani dampak cuaca ekstrem di Papua Tengah secepatnya
Dengan adanya Sodetan Ciliwung itu, Jokowi menyebutkan masih ada 38 persen masalah banjir di Ibu Kota yang harus diselesaikan Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Artinya, masih ada PR (pekerjaan rumah) 38 persen. Ini yang harus dikerjakan bersama sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Sekali lagi, harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah," tegas Jokowi.
Dengan penyelesaian Sodetan Ciliwung itu, Jokowi menargetkan setidaknya enam kelurahan di Jakarta tidak lagi mengalami banjir.
"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai. Ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan nggak banjir lagi," tambahnya.
Menurut dia, penanganan banjir Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
Baca juga: Presiden tegaskan LPG 3 kg hanya untuk masyarakat kurang mampu
"Tidak bisa dilakukan hanya di hilir saja. Oleh sebab itu, tahun yang lalu telah selesai kami bangun di Bogor yang namanya Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di tahun 2022," kata Jokowi.
Dia juga mengingatkan penanganan banjir di Jakarta tidak cukup hanya mengatasi masalah di Sungai Ciliwung.
"Karena kami di Jakarta tidak hanya mengurusi yang namanya Sungai Ciliwung saja. Ada 12 sungai yang lain yang juga perlu ditangani secara baik; ya, Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru Timur, Sungai Mookervart, Sungai Pesanggrahan, dan lain-lainnya," jelasnya.
Masalah lain yang belum tertangani, menurut Jokowi, adalah banjir rob yang naik ke daratan DKI Jakarta.
"Sekali lagi, penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif," ujar Jokowi.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023