Komando Resor Militer (Korem) 041/Garuda Emas Bengkulu mendukung pengembangan usaha pertanian di Kabupaten Rejang Lebong dengan memanfaatkan pupuk dan obat-obatan organik.

Komandan Korem (Danrem) 041/Gamas Bengkulu Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen saat meninjau usaha pembibitan ikan lele dan penangkaran anggrek di Desa Dusun Sawah, Kabupaten Rejang Lebong, Jumat, mengatakan mayoritas masyarakat Rejang Lebong adalah petani kopi dan aneka jenis sayuran dengan pola kelola konvensional.

"Pertanian di Kabupaten Rejang Lebong ini masih bisa ditingkatkan, tadi sudah saya bahas dengan Wakil Bupati Rejang Lebong, dinas pertanian dan mereka cukup respons, mereka hari ini juga langsung turun ke lapangan," kata dia. 

Adapun dengan tata kelola pertanian secara konvensional membuat sejumlah petani di Rejang Lebong perlu didukung pengetahuan dan kemajuan teknologi guna meningkatkan produksinya.

Rachmad menjelaskan, untuk membantu peningkatan produksi pertanian di wilayah itu dirinya sudah berkonsultasi dengan penggiat usaha pertanian. Nantinya mereka bisa meningkatkan produktivitas kopi tanpa harus bergantung dengan pupuk dan obat-obatan kimia.

"Untuk meningkatkan kualitas itu bukan hanya dilihat kopinya saja, kondisi alamnya harus dilihat, SDM yang mengelola seperti apa sehingga baru bisa bekerja," kata dia.

Baca juga: Lahan pertanian menyusut, Distankan Rejang Lebong usulkan perda

Ia mengatakan keberadaan usaha pembibitan ikan lele dan penangkaran tanaman anggrek yang dilakukan seorang pemuda di Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Selatan yang dikunjunginya kali ini harus didukung, kendati hanya mengandalkan perlengkapan yang sederhana. 

Namun usaha tersebut menghasilkan produksi yang baik sehingga harus diberikan pendampingan agar hasilnya lebih baik lagi.

Kepala Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara Ruslan mengatakan, potensi yang mereka miliki dan akan kembangkan bersama Kodim 0409/Rejang Lebong ke depan ialah budidaya ikan lele dan penangkaran tanaman anggrek.

Sedangkan untuk bidang pariwisata Bukit Daun masih akan dibahas dengan Pemkab Rejang Lebong karena lahannya milik pemda.

Dia berharap dengan kehadiran Danrem 041/Gamas Bengkulu bersama rombongan ke desa mereka itu nantinya dapat memotivasi masyarakat setempat untuk meningkatkan usaha pengembangan potensi-potensi yang ada di desa mereka.

Baca juga: Melangkah setelah Sensus Pertanian 2023

Sedangkan Pandu (21) pembudidaya ikan lele dan tanaman anggrek di Desa Dusun Sawah mengaku saat ini produksi benih ikan lele yang dihasilkannya setiap bulannya mencapai 60.000 ekor.

"Saat ini bisa menghasilkan 60.000 ekor setiap bulannya, saya masih kesulitan untuk memenuhi permintaan benih ikan lele ini karena lahannya masih terbatas. Kebutuhan se-Kabupaten Rejang Lebong bisa mencapai 600.000 ekor," jelas dia.

Menurut dia, usaha pembibitan ikan lele itu sendiri memakan biaya berkisar Rp800 ribu yang digunakan untuk membeli cacing untuk pakan anakan lele dan biaya operasional, dan jika sudah terjual bisa menghasilkan hingga lebih puluhan juta.

Sementara itu, kunjungan kerja Danrem 041/Gamas Bengkulu Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen bersama rombongan selain untuk memberikan arahan jajaran Kodim 0409/Rejang Lebong, kemudian meninjau lokasi budidaya ikan lele dan anggrek di Desa Dusun Sawah, juga lokasi pengembangan usaha perkebunan kopi di Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang. 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023