Bengkulu (Antara-IPKB) - Angka migrasi netto bermanfaat untuk melihat apakah kabupaten/kota memiliki daya tarik bagi penduduk di sekitar wilayah tersebut. Angka negatif, berarti daerah tersebut kurang menarik bagi penduduk.

Di Provinsi Bengkulu, dari 10 kabupaten/kota masih terdapat tiga daerah yang memiliki angka migrasi nettonya masih rendah, yakni Kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong dan Kabupaten Seluma yang semuanya mengalami angka minus.

Untuk Kabupaten Bengkulu Selatan angka migrasi netto minus 36,86 Rejang Lebong  minus 8,81 dan Seluma migrasi netto minus 0,76, disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Dody Herlando dalam rapat analisis parameter kependudukan di BKKBN Perwakilan Provinsi Bengkulu, Rabu 25/3.

Kondisi daerah demikian dapat disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. 
Daerah tersebut diyakini memiliki SDM yang lebih mumpuni namun tidak berminat untuk mengembangkan kemapuan dan keahlian ilmu yang dimiliki. 

Menurut Dody, untuk mengembalikan minat penduduk untuk bertempat tinggal perlunya penyiapan beberapa program yang berpihakan kepada kepentingan penduduk, pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja sehingga secara otomatis dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bengkulu Iskandar mengatakan, beberapa potret kependudukan di Bengkulu menunjukkan masih perlunya strategi untuk mengatasi permasalahan penduduk.

Terutama perlu adanya rancanagn induk kependudukan (Grand Design). Dengan adanya itu maka dapat menggerakkan program yang terarah dan menyentuh kepentingan publik.

Melalui analisa parameter kependudukan ia mengaharapkan agar terdapatnya kebijakan pembangunan berkelanjutan yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk saat ini sekaligus mempertimbangkan kesejahteraan penduduk dimasa mendatang.

Kebijakan pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk saat ini tidak boleh mengorbankan kesejahteraan penduduk generasi mendatang. 

Perkembangan pembangunan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk. Kondisi yang ideal adalah terwujudnya keseimbangan antara kuantitas maupun kualitas penduduk serta mempertimbangkan daya dukung alam serta daya tampung lingkungan.(rs)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015