Bengkulu (Antara-IPKB) - Pembangunan kependudukan amat penting dilakukan secara lintas sektor agar terdapatnya standarisasi dan parameter yang terukur. Sehingga dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean (MEA) sebagai informasi eksternal yang memberi dampak pada komunitas lokal untuk mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu Dody Herlando ketika mengisi materi dalam rapat analisis parameter kependudukan di kantor BKKBN Bengkulu belum lama ini.

Dengan demikian perlu persiapkan adalah kesiapan penduduk, penduduk menjadi masalah global karena parameter penduduk salah satunya migrasi. "Kita yang kesana atau mereka yang datang,Dari jumlah penduduk asean 600 juta akan bersaing, jadi yang perlu disiapkan adalah daya saing sumber daya manusia (SDM).

Jadi dalam mengahadapi hal itu pemerintah harus siap secara kependudukan. Penduduk yang memiliki daya saing, penduduk yang produktif, dan berkualitas, katanya.

Untuk menghadapi MEA tentunya pemerintah selain menyiapkan kualitas penduduk, juga amat perlu penyiapan lapangan kerja sebagai pusat ekonomi yang dapat dikerjakan penduduk setempat, sehingga dapat tumbuhnya ekonomi kerakyatan. 

Peran BKKBN, kata Dody Herlando, dengan amanat UU No.52/2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga itu terdapat fungsi menyiapkan penduduk usia produktif yang berkualitas.
"Saat ini penduduk usia muda dan produktif lebih besar jumlahnya, jadi itu yang perlu diperhatikan untuk dapat bersaing di era MEA". Dan pemerintah perlu memprioritaskan jaminan bidang pendidikan, kesehatan.

Melalui rapat penyusunan analisa parameter kependudukan oleh BKKBN merupakan salah satu upaya menyiapkan penduduk produktif dan berkualitas yang mampu bersaing di era MEA itu, pungkas Dody.(rs)

Pewarta: Oleh Idris

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015