Bengkulu (Antara-IPKB) - Kemajuan bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM), dan bukan oleh kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Keberhasilan bangsa 80 persen ditentukan oleh kualitas manusianya, dan hanya berkisar 20 persen saja ditentukan faktor kekayaan sumber daya alam (SDA), kata Ketua Koalisi Kependudukan Bengkulu Heri Sunaryanto saat mengikuti analisis parameter kependudukan di Bengkulu baru ini.

Upaya dan strategi meningkatkan mutu dari SDM itu perlu menggalakkan program-program pelayanan sosial dasar, kesehatan, pendidikan dan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK).

Dengan program tersebut mampu meningkatkan indek pembangunan manusia (IPM). Penduduk yang makin berpendidikan dan sehat akan membentuk sumber daya manusia yang makin produktif. 
Dengan kondisi yang kian membaik itu tentunya memiliki tantangan. 

Maka perlu langkah dengan menciptakan lapangan kerja yang memadai. Jika hal itu tidak disiapkan maka jumlah penganggur yang makin berpendidikan akan bertambah. 

Tentunya keadaan itu dengan sendirinya merupakan pemborosan terhadap investasi nasional. Karena sebagian besar dana tercurah dalam sektor pendidikan, disamping kemungkinan terjadinya implikasi sosial lainnya yang mungkin timbul, ujar Heri.

Ia menilai, pelaksanaan program KKBPK yang dilakukan secara terintegrasi akan memberikan kontribusi serta KB berperan penting dalam pembangunan sumber daya manusia.

Menurut dia, terdapatnya strategi dalam peningkatan kualitas SDM, pendekatan yang digunakan bukan sektoral tapi isu strategis. 

Suatu pendekatan yang mengintegrasikan berbagai stakeholders untuk mengatasi sebuah masalah. "Masalah penanggulangan kemiskinan melibatkan pendidikan, pertanian, kesehatan, sosial, tenaga kerja, katanya.

Ia menyebutkan, bahwa terdapat beberapa isu kependudukan di Bengkulu, yang menjadi perhatian secara kolektif. Berdasarkan beberapa sumber menyebutkan, pada 2010 angka laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,49 persen, kelahiran total (TFR) 2,4 dan pernikahan dini masih sebesar 6,3 persen, pungkasnya.  

Pewarta: Oleh Idris

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015