Bengkulu (Antara) - Sejumlah nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kota Bengkulu mengharapkan bantuan program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) yang sudah memasuki pencairan tahap kedua.

"Ada empat kepala keluarga di rukun tetangga 06 dan 03 yang kurang mampu, tapi tidak dapat bantuan PSKS," kata Ketua Kelompok Nelayan Muda Mandiri Bengkulu, David di Kota Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan tiga orang dari empat kepala keluarga itu bahkan berstatus janda bernama Rosmaladewi, Hasana dan Mislunawati yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh cuci pakaian.

Sedangkan seorang lainnya bernama Hamdani, seorang nelayan miskin yang harus membiayai sekolah tiga orang anaknya.

"Pak Hamdani itu bekerja sebagai buruh nelayan karena tidak punya kapal sendiri," ucapnya.

David mengatakan sebagian warga di permukiman padat penduduk itu yang terdaftar sebagai penerima PSKS adalah tergolong keluarga mampu.

Masyarakat di kompleks tersebut kata David mempertanyakan program pemerintah yang menurut mereka tidak tepat sasaran.

"Sebenarnya masyarakat saja bisa menilai mana keluarga yang layak mendapat bantuan itu dan mana yang tidak," tambahnya.

Dana PSKS sebagai kompensasi bahan bakar minyak bersubsidi dibagikan kepada sebanyak 90 ribu rumah tangga sasaran (RTS) di 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu yang disalurkan oleh PT Pos Bengkulu mulai 1 April 2015.   

Kepala Kantor Pos Cabang Utama Bengkulu Sudirjo mengatakan pihaknya hanya pendistribusi bantuan tersebut, sementara data rumah tangga sasaran diterima dari pemerintah.

Hingga hari keenam penyaluran bantuan itu sudah sebanyak 6.500 dari 15.343 warga miskin di Kota Bengkulu yang telah mencairkan dana bantuan.***4***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015