Warganet di media sosial ramai membicarakan sepeda motor matic keluaran Honda. Salah satu pengguna Vario 160 di TikTok @banglojes menunjukkan keluhan di rangka yang mulai berkarat meski umur pemakaiannya belum sampai setahun.
“Honda Vario 160 keluaran 2022. Belum cukup 1 tahun sudah muncul karatan,” tulis si pemilik akun diakses ANTARA News Bengkulu, Senin (28/8).
Pengguna TikTok lain @imanmadden menunjukkan varian Honda lainnya. Pengguna Honda Beat bahkan mengalami masalah yang lebih berat. Sepeda motor Beat miliknya bahkan mengalami patah rangka.
Baca juga: Yamaha luncurkan motor baru lagi, skutik Gear 125
“Menunggu jawaban pihak ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek), jawab saja nggak nanggung,” tulis si pemilik akun.
Setelah muncul berbagai permasalahan ini pemerintah dan yayasan konsumen mendesak PT Astra Honda Motor (AHM) memberi penjelasan.
Baca juga: AHM harus investigasi terkait keluhan rangka motor Honda patah
Berikut fakta seputar kondisi rangka sepeda motor keluaran AHM yang dikeluhkan masyarakat.
1. Rangka ditemukan di empat varian
Berdasarkan keluhan yang beredar luas, sepeda motor Honda yang dikeluhkan rangkanya patah itu merupakan produk yang menggunakan rangka eSAF (Enhanched Smart Architecture Frame), teknologi rangka yang dirilis pada 2019.
Produk-produk AHM yang menggunakan rangka tersebut, antara lain Honda Genio, Beat, Scoopy, hingga Vario 160.
2. Pemerintah minta konsumen melapor
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) sebagai penyelenggaraan perlindungan konsumen, meminta PT Astra Honda Motor (AHM) untuk selalu memprioritaskan hak konsumen.
Plt. Dirjen PKTN Moga Simatupang mengatakan pihaknya berwenang melakukan pembinaan dan edukasi untuk memastikan terpenuhinya kewajiban pelaku usaha serta perlindungan dan pemulihan hak konsumen yang dirugikan.
"Dalam hal ini, konsumen yang rangka enhanced Smart Architecture Frame atau eSAF-nya rusak," ujar Moga melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Moga menyampaikan penyelenggaraan perlindungan konsumen akan terus ditingkatkan sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen Indonesia.
Lebih lanjut, konsumen yang rangka eSAF-nya rusak dapat langsung melapor ke AHM melalui berbagai kanal yang tersedia.
3. Perlu investigasi
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan AHM harus segera melakukan investigasi.
“Pihak manajemen Honda harus melakukan investigasi kejadian tersebut, apakah kejadian tersebut bersifat kasuistik atau sistemik, untuk membuktikan apakah kejadian itu karena faktor cacat produk atau faktor lainnya,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat, Kamis.
Tulus juga menegaskan bahwa penjelasan rinci dari pihak Honda sangat diperlukan untuk memberikan kepastian dan rasa aman kepada konsumen. Jika kerusakan yang terjadi berasal dari cacat produk, maka pihak Honda harus memberikan ganti rugi dan kompensasi kepada konsumen.
“Jika ditemukan adanya cacat produk dan kemungkinan masif, maka perlu adanya recall product dari pasaran,” kata Tulus.
4. AHM menyebut rangka eSAF sudah lulus uji
Direktur Produksi AHM, David Budiono mengatakan sepeda motor Honda yang menggunakan rangka eSAF telah lulus proses pengujian dari instansi pembina, bahkan telah diekspor ke beberapa negara.
AHM pernah menerima beberapa pengaduan konsumen yang mengalami kendala atas penggunaan sepeda motor Honda rangka eSAF dan telah diselesaikan di bengkel-bengkel resmi AHM.
Mengenai produk Honda yang digunakan konsumen mengalami keropos dan patah, AHM telah melakukan investigasi bahwa rangka sepeda motor patah akibat sering terkena air laut.
Sepeda motor itu merupakan produk lama dan bukan rangka jenis eSAF. Sepeda motor tersebut sudah diperbaiki sendiri oleh konsumen.
"Masalah yang nampak seperti karat yang menempel pada rangka sepeda motor yang dikeluhkan merupakan silikat yang berfungsi melapisi hasil pengelasan sehingga membantu mencegah terjadi oksidasi atau karat pada rangka serta membuat hasil pengelasan lebih optimal," kata David.
5. AHM: bukan karat, tapi…
Sementara General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan bahwa isu karat pada rangka produk Honda bukanlah karat. Corak berwarna cokelat tersebut mereka klaim sebagai silicate untuk melapisi hasil pengelasan rangka. Lapisan ini dibuat untuk mencegah terjadinya karat atau oksidasi.
“(Lapisan silicate) tidak perlu dihilangkan karena lapisan silicate aman dan tidak mempengaruhi performa rangka,” kata Muhib, panggilan akrab Ahmad Muhibbuddin, melalui pesan singkat.
Menurutnya, silicate pada rangka adalah hal lumrah di dalam proses produksi, sehingga hal tersebut dinilai normal dan tidak berbahaya. Ia pun mengimbau para pemilik kendaraan Honda agar tidak khawatir karena adanya lapisan silicate pada kendaraan mereka.
Muhib menyatakan bahwa sejauh ini belum ada rencana AHM untuk melakukan recall atau penarikan produk dari pasaran.
“Kami saat ini fokus untuk menangani keluhan konsumen,” kata Muhib.
Untuk itu, pihaknya akan menangani keluhan konsumen sesuai dengan prosedur perusahaan. Mereka juga akan mempelajari dan meneliti masalah yang terjadi pada kendaraan konsumen Honda.
Ke depannya, lanjut Muhib, AHM akan senantiasa memastikan bahwa produk yang dikirim kepada konsumen sudah melalui uji kualitas sehingga diharapkan tidak akan terjadi lagi kasus seperti sekarang ini. Mengenai dampak penjualan produk di masa depan, pihaknya belum bisa memberikan komentar karena masih fokus menyelesaikan keluhan konsumen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
“Honda Vario 160 keluaran 2022. Belum cukup 1 tahun sudah muncul karatan,” tulis si pemilik akun diakses ANTARA News Bengkulu, Senin (28/8).
Pengguna TikTok lain @imanmadden menunjukkan varian Honda lainnya. Pengguna Honda Beat bahkan mengalami masalah yang lebih berat. Sepeda motor Beat miliknya bahkan mengalami patah rangka.
Baca juga: Yamaha luncurkan motor baru lagi, skutik Gear 125
“Menunggu jawaban pihak ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek), jawab saja nggak nanggung,” tulis si pemilik akun.
Setelah muncul berbagai permasalahan ini pemerintah dan yayasan konsumen mendesak PT Astra Honda Motor (AHM) memberi penjelasan.
Baca juga: AHM harus investigasi terkait keluhan rangka motor Honda patah
Berikut fakta seputar kondisi rangka sepeda motor keluaran AHM yang dikeluhkan masyarakat.
1. Rangka ditemukan di empat varian
Berdasarkan keluhan yang beredar luas, sepeda motor Honda yang dikeluhkan rangkanya patah itu merupakan produk yang menggunakan rangka eSAF (Enhanched Smart Architecture Frame), teknologi rangka yang dirilis pada 2019.
Produk-produk AHM yang menggunakan rangka tersebut, antara lain Honda Genio, Beat, Scoopy, hingga Vario 160.
2. Pemerintah minta konsumen melapor
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) sebagai penyelenggaraan perlindungan konsumen, meminta PT Astra Honda Motor (AHM) untuk selalu memprioritaskan hak konsumen.
Plt. Dirjen PKTN Moga Simatupang mengatakan pihaknya berwenang melakukan pembinaan dan edukasi untuk memastikan terpenuhinya kewajiban pelaku usaha serta perlindungan dan pemulihan hak konsumen yang dirugikan.
"Dalam hal ini, konsumen yang rangka enhanced Smart Architecture Frame atau eSAF-nya rusak," ujar Moga melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Moga menyampaikan penyelenggaraan perlindungan konsumen akan terus ditingkatkan sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen Indonesia.
Lebih lanjut, konsumen yang rangka eSAF-nya rusak dapat langsung melapor ke AHM melalui berbagai kanal yang tersedia.
3. Perlu investigasi
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan AHM harus segera melakukan investigasi.
“Pihak manajemen Honda harus melakukan investigasi kejadian tersebut, apakah kejadian tersebut bersifat kasuistik atau sistemik, untuk membuktikan apakah kejadian itu karena faktor cacat produk atau faktor lainnya,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat, Kamis.
Tulus juga menegaskan bahwa penjelasan rinci dari pihak Honda sangat diperlukan untuk memberikan kepastian dan rasa aman kepada konsumen. Jika kerusakan yang terjadi berasal dari cacat produk, maka pihak Honda harus memberikan ganti rugi dan kompensasi kepada konsumen.
“Jika ditemukan adanya cacat produk dan kemungkinan masif, maka perlu adanya recall product dari pasaran,” kata Tulus.
4. AHM menyebut rangka eSAF sudah lulus uji
Direktur Produksi AHM, David Budiono mengatakan sepeda motor Honda yang menggunakan rangka eSAF telah lulus proses pengujian dari instansi pembina, bahkan telah diekspor ke beberapa negara.
AHM pernah menerima beberapa pengaduan konsumen yang mengalami kendala atas penggunaan sepeda motor Honda rangka eSAF dan telah diselesaikan di bengkel-bengkel resmi AHM.
Mengenai produk Honda yang digunakan konsumen mengalami keropos dan patah, AHM telah melakukan investigasi bahwa rangka sepeda motor patah akibat sering terkena air laut.
Sepeda motor itu merupakan produk lama dan bukan rangka jenis eSAF. Sepeda motor tersebut sudah diperbaiki sendiri oleh konsumen.
"Masalah yang nampak seperti karat yang menempel pada rangka sepeda motor yang dikeluhkan merupakan silikat yang berfungsi melapisi hasil pengelasan sehingga membantu mencegah terjadi oksidasi atau karat pada rangka serta membuat hasil pengelasan lebih optimal," kata David.
5. AHM: bukan karat, tapi…
Sementara General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan bahwa isu karat pada rangka produk Honda bukanlah karat. Corak berwarna cokelat tersebut mereka klaim sebagai silicate untuk melapisi hasil pengelasan rangka. Lapisan ini dibuat untuk mencegah terjadinya karat atau oksidasi.
“(Lapisan silicate) tidak perlu dihilangkan karena lapisan silicate aman dan tidak mempengaruhi performa rangka,” kata Muhib, panggilan akrab Ahmad Muhibbuddin, melalui pesan singkat.
Menurutnya, silicate pada rangka adalah hal lumrah di dalam proses produksi, sehingga hal tersebut dinilai normal dan tidak berbahaya. Ia pun mengimbau para pemilik kendaraan Honda agar tidak khawatir karena adanya lapisan silicate pada kendaraan mereka.
Muhib menyatakan bahwa sejauh ini belum ada rencana AHM untuk melakukan recall atau penarikan produk dari pasaran.
“Kami saat ini fokus untuk menangani keluhan konsumen,” kata Muhib.
Untuk itu, pihaknya akan menangani keluhan konsumen sesuai dengan prosedur perusahaan. Mereka juga akan mempelajari dan meneliti masalah yang terjadi pada kendaraan konsumen Honda.
Ke depannya, lanjut Muhib, AHM akan senantiasa memastikan bahwa produk yang dikirim kepada konsumen sudah melalui uji kualitas sehingga diharapkan tidak akan terjadi lagi kasus seperti sekarang ini. Mengenai dampak penjualan produk di masa depan, pihaknya belum bisa memberikan komentar karena masih fokus menyelesaikan keluhan konsumen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023