Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu menyiagakan 54 personel di sembilan kecamatan wilayah tersebut guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
 
"Damkar Kota Bengkulu saat ini siaga dan telah tergabung dalam satgas karhutla yang diketuai oleh kepala BPBD. Dari Damkar, dalam menghadapi cuaca ekstrem ini kami siagakan personel di sembilan kecamatan," Kepala Dinas Damkar Kota Bengkulu Yuliansyah di Kota Bengkulu, Rabu.

Baca juga: Gubernur Bengkulu: Dilarang keras buka lahan dengan cara membakar

Baca juga: Pemkot Bengkulu waspadai karhutla, minta warga tak bakar sampah sembarangan
 
Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan, sebab telah tercatat sebanyak 59 kali telah terjadi kebakaran akibat musim kemarau, cuaca ekstrem dan adanya warga yang sengaja membakar lahan atau hutan.

Ia menyebutkan, petugas Damkar Kota Bengkulu juga disiagakan di lokasi yang rentan terjadi kebakaran seperti di lapangan golf, kawasan Pantai Panjang, Taman Wisata Alam di Sungai Hitam, lahan warga di wilayah Betungan dan wilayah Air Sebakul.
 
"Apabila ada sumber air terdekat, kita akan gunakan alat mesin terapung, kita punya unit alat mesin terapung. Memang sejak kemarau pada Januari, kebakaran lahan ada 40 kasus. Sejak dibentuk tim Karhutla ada 19 kasus, tapi yang sangat menonjol ada lima titik," katanya.
 
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dan hutan dan pihaknya akan terus melakukan pengawasan melekat di titik-titik yang memang betul-betul rawan terjadi kebakaran.

Baca juga: BMKG deteksi 26 titik panas di Bengkulu berpotensi terjadi kebakaran

Baca juga: BPBD Rejang Lebong siagakan personel penanggulangan karhutla
 
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu mendeteksi sebanyak 26 titik panas yang berpotensi terjadinya karhutla yang tersebar di Provinsi Bengkulu.
 
"Dari pantauan satelit, terdapat titik panas menunjukkan warna kuning yang artinya memiliki tingkat terjadinya kebakaran sedang, namun apapun itu diharapkan warga untuk selalu waspada," kata prakirawan BMKG Fatmawati Soekarno Bengkulu Muhammad Fajar.
 
Untuk 26 titik panas yang terdeteksi tersebut berada di sejumlah wilayah seperti di Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Utara.
 
Sejumlah wilayah tersebut berpotensi terjadi kebakaran hutan lahan dikarenakan wilayah pesisir yang terdapat lahan kebun kelapa sawit.
 
Dengan tidak adanya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir di Bengkulu menyebabkan banyaknya deteksi titik panas di wilayah tersebut sehingga berpotensi terjadinya kebakaran hutan., demikian Muhammad Fajar.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023