"Sejak Januari hingga Oktober 2024, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bengkulu mencatat 106 penanganan kejadian kebakaran," kata Kepala Damkar Kota Bengkulu Yuliansyah di Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa sebanyak 106 kasus tersebut terdiri dari kasus kebakaran, rumah, ruko bahkan kebakaran lahan di Kota Bengkulu.
Kemudian, untuk penyebab terjadinya kebakaran tersebut beberapa disebabkan karena beberapa faktor seperti korsleting listrik, pembakaran sampah bahkan percikan bunga api yang mengenai bahan yang mudah terbakar.
Dengan sering terjadinya kebakaran di Kota Bengkulu, Yuliansyah mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dengan api rokok yang dibuang sembarangan dan memastikan api sudah mati sebelum membuang sisa rokok.
Hal tersebut dilakukan sebab selama musim kemarau yang terjadi hingga satu bulan ke depan menyebabkan adanya potensi terjadinya kebakaran yang cukup rentan akibat suhu panas yang menyengat membuat tumbuhan kering dan rentan terbakar.
Selanjutnya, masyarakat Kota Bengkulu juga tidak membakar sampah saat ingin membuka lahan serta meningkatkan kewaspadaan selama musim kemarau dan meminta warga untuk melaporkan semua tanda-tanda jika terjadi kebakaran ke Damkar Kota Bengkulu guna mencegah terjadinya kerusakan akibat kebakaran yang lebih luas.
Sementara itu, Damkar Kota Bengkulu telah menyiapkan tim respons cepat dan peralatan yang memadai untuk menangani kebakaran yang mungkin terjadi selama musim kemarau di wilayah tersebut.
"Kepada seluruh warga Kota Bengkulu, diimbau untuk selalu memperhatikan petunjuk dan informasi yang diberikan oleh pihak berwenang demi menjaga keselamatan dan keberlanjutan lingkungan," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa penanganan kebakaran lahan merupakan tanggung jawab bersama, dan kewaspadaan serta kerja sama dari seluruh masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana tersebut.*