Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos diduga jadi sarang prostitusi daring melalui aplikasi pesan instan di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Petugas ada 35 personel dari gabungan kelurahan, Babinsa, dan Polsek," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol David Pratama Purba saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
David menuturkan informasi diperoleh dari laporan warga yang menduga adanya tindakan prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.
Baca juga: Satpol PP Mukomuko tutup panti pijat berpraktik prostitusi
Baca juga: Satpol PP Mukomuko tutup panti pijat berpraktik prostitusi
Dari pengakuan pemilik kos, diketahui tempat tersebut hanya menjadi kos biasa tanpa ada tujuan lainnya sehingga dia tidak mengira ada kegiatan prostitusi.
Pihaknya pun mengamankan sejumlah pasangan yang diketahui bukan suami istri untuk diberikan bimbingan oleh pihak kelurahan maupun kecamatan.
"Pasangan ditindaklanjuti dengan didata di bawah kewenangan kelurahan dan kecamatan," tuturnya.
Sementara, Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar menyatakan ada empat pasangan bukan suami istri dari 11 orang penghuni kos yang diamankan dalam kegiatan penertiban tersebut.
Baca juga: Sosiolog: Hedonisme jadi faktor maraknya prostitusi remaja
Baca juga: Sosiolog: Hedonisme jadi faktor maraknya prostitusi remaja
"Jumlah pastinya itu yang bukan pasutri itu ada empat pasang termasuk dengan waria yang diduga LGBT," kata Asep.
Asep mengatakan identitas penghuni kos memiliki alamat tinggal mulai dari Kalibata, Mampang Prapatan hingga berasal Sumatera Utara.
Ke depannya, dia berharap agar kejadian ini tak terulang kembali dan mengarahkan kepada pasangan belum menikah untuk segera meresmikan statusnya.
"Kita akan melakukan pembinaan, kita berikan penjelasan di kantor kelurahan agar mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak diharapkan," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023