Mukomuko (Antara) - Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Khoiruddin memastikan tidak ada gerakan unjuk rasa yang dilakukan organisasinya pada saat peringataan Hari Buruh Sedunia tahun 2015 di daerah itu.

"Tidak ada gerakan dari SPSI. Kita melakukan gerakan ada aturanya," kata Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Mukomuko, Khoiruddin di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan, untuk melakukan gerakan harus membuat perencanaan terlebih dahulu. Setelah itu mengajukan surat izin yang ditujukan kepada Kepolisian Resor setempat.

Menurut dia, butuh proses panjang yang harus di tempuh oleh organisasi itu sebelum membuat gerakan pada Hari Buruh Sedunia.

"Tidak cukup waktu bila ingin membuat gerakan. Selain proses kepenggurusan izin melakukan gerakan juga rumit di Kepolisian," ujarnya.

Dari pada melakukan gerakan, katanya, lebih baik bekerja. Karena kalau tidak bekerja buruh tidak dapat uang.

Selain itu, lanjutnya, tidak ada buruh yang terdaftar di organisasi itu mengeluhkan rendahnya upah yang mereka terima.

Lebih lanjut, ia menambahkan, bahwa selama ini buruh di Mukomuko banyak yang mandiri. Banyak buruh yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit yang tidak terdaftar di SPSI setempat.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Syafkani berharap buruh tidak melakukan unjuk rasa saat peringatan Hari Buruh Sedunia di daerah itu.

"Lebih baik kita bersama-sama memeriahkan jalan santai dalam rangka Hari Buruh Sedunia," ujarnya. ***4***

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015