Bengkulu,  (Antara) - Seratusan perempuan dari berbagai lembaga di berbagai kota di Pulau Sumatera mengikuti jambore perempuan penggiat komunitas se-Sumatera yang digelar selama tiga hari, 5 hingga 7 Mei di Bengkulu.

"Ada 114 orang peserta yang mengikuti jambore yang akan membahas berbagai isu tentang perempuan," kata Direktur Yayasan Pupa Bengkulu, Susi Handayani di sela-sela kegiatan jambore di Kota Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan kegiatan tersebut digelar atas kerja sama Forum Layanan Pendampingan (FLP), Yayasan Pupa Bengkulu, Lembaga Mampu dan Komnas Perempuan.

Peserta dari Provinsi Aceh diwakili Lembaga Apik, Sumatera Utara diwakili Komunitas Hapsari, Komunitas Serikat Perempuan Independen, lalu Yayasan Nurani Perempuan dari Sumatera Barat.

Berikutnya Yayasan Embun Pelangi dari Kepulauan Riau, Yayasan, Aliansi Perempuan Merangin dari Jambi, Women Crisis Center (WCC) Palembang, dan perwakilan Provinsi Bangka Belitung serta Provinsi Lampung.

"Ada juga tamu undangan dari Maluku, NTT dan Jawa Tengah," tambah dia.

Susi menambahkan bahwa jambore tersebut akan diisi dengan berbagi pengalaman tentang kegiatan pendampingan perempuan dan berbagai dialog, termasuk mengulas tentang kepemimpinan perempuan.

Hasil dialog dan diskusi selama tiga hari diharapkan menjadi modal pendekatan yang khas untuk Pulau Sumatera dalam penanggulangan kekerasan terhadap perempuan.

Anggota Dewan Pengawas Organisasi Serikat Perempuan Independen, Provinsi Sumatera Utara, Teti Sumarni mengatakan jambore tersebut sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kegiatan pendampingan.

"Kami selama ini aktif menangani kasus kekerasan terhadap perempuan, perceraian karena kekerasan seksual dan perselingkuhan," ujar dia.

***4***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015