Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyusun strategi dan rencana aksi konservasi dua puspa langka yakni Rafflesia dan Amorphophallus.

"Bengkulu menjadi inisiator sekaligus fasilitator penyusunan strategi dan rencana aksi konservasi Rafflesia dan Amorphophallus," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu, Iriansyah di Bengkulu, Selasa.

Saat lokakarya regional penyusunan strategi dan rencana aksi konservasi Rafflesia dan Amorphophallus di Kota Bengkulu, Iriansyah mengatakan strategi dan rencana aksi tersebut akan diluncurkan pada Simposium Internasional Rafflesia dan Amorphophallus yang digelar pada September 2015 di Bengkulu.

Ada tiga bidang pembahasan yang didiskusikan peserta lokakarya yakni konservasi "insitu" atau di lokasi habitat bunga langka itu, konservasi "ekssitu" atau pengembangan rafflesia di luar habitat serta peningkatan kesadaran masyarakat atau "public awarness".

Para peserta lokakarya antara lain para peneliti LIPI, terutama para peneliti Rafflesia dan Amorphophallus di Kebun Raya Bogor, pejabat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balitbang Provinsi Bengkulu, serta anggota Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu.

Kepala Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Adi Susmianto mengatakan dokumen strategi dan rencana aksi konservasi dua puspa langka itu akan menjadi rujukan nasional dalam pelestarian Rafflesia dan Amorphophallus.

"Ini momentum yang sangat baik untuk memfasilitasi inisiatif konservasi yang muncul dari daerah yang menjadi rujukan nasional," ucapnya.

Ia mengatakan strategi dan rencana aksi konservasi tersebut disusun oleh para pihak, termasuk peneliti bunga Rafflesia dan Amorphophallus dari perguruan tinggi.

Tidak hanya itu, aspirasi kelompok pelestari bunga Rafflesia dan Amorphophalus juga ditampung dalam strategi dan rencana aksi tersebut, salah satu contohnya adalah rencana pemberian insentif bagi pemelihara puspa langka.

Peneliti Rafflesia dari Kebun Raya Bogor Sofie Mursidawati mengatakan di Indonesia terdapat lebih dari 10 jenis bunga Rafflesia yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

"Kami juga menetapkan bunga Rafflesia dan Amorphophallus sebagai prioritas konservasi spesies nasional," katanya. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015