Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menyebabkan kabut asap yang salah satunya kini berdampak terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut.
"Kondisi asap akibat karhutla pada hari ini, menyebabkan tiga penerbangan pagi pada pukul 07.00 WIB sempat mengalami penundaan," kata Executive General Manager (EGM) Bandara Tjilik Riwut, Ardha Wulanigara di Palangka Raya, Rabu.
Adapun tiga pesawat yang sempat mengalami penundaan tersebut adalah dari Maskapai Garuda Indonesia dan Batik Air dengan tujuan Jakarta, serta Lion Air tujuan Surabaya.
Penundaan tiga penerbangan pagi tersebut, lantaran kondisi kabut asap yang menyebabkan visibility atau jarak pandang hanya mampu mencapai hingga 400 m berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
"Namun penundaan hanya sempat terjadi saat pagi, dimana kabut asap memengaruhi jarak pandang. Adapun ketiga pesawat dengan jadwal penerbangan pagi tersebut, semuanya mulai berangkat sekitar pukul 09.30 wib dengan kondisi jarak pandang sudah 1.000 m," terangnya.
Ardha menyampaikan, sebelumnya terhitung sejak Senin (25/9) tidak ada terjadi penundaan penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya akibat kabut asap yang disebabkan karhutla.
"Baru hari ini saja sempat terjadi penundaan penerbangan di Bandara Tjilik Riwut," jelasnya.
Lebih lanjut Ardha menyampaikan, secara intens pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG maupun AirNav setempat terkait operasional penerbangan.
"Khususnya berkaitan dengan karhutla, jadi hubungannya dengan penerbangan adalah jarak pandang," ucapnya.
Koordinasi yang intens pihaknya lakukan bersama BMKG maupun AirNav, karena prosedur-prosedur kaitannya dengan gangguan operasional yang disebabkan karhutla dibahas lebih lanjut bersama dua instansi tersebut.
"Misalnya ada informasi dari BMKG, kemudian diteruskan ke AirNav, kemudian kita biasanya barulah diputuskan apakah kondisinya mempengaruhi terhadap aktivitas penerbangan atau tidak. Koordinasi intens ini juga sebagai salah satu antisipasi kami terhadap dampak karhutla," jelasnya.
Sementara itu frekuensi penerbangan di Bandara Tjilik Riwut masih dalam kondisi normal yakni sekitar 16 penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan.
Di sisi lain untuk pergerakan penumpang masih berada di kisaran 1.900-2.000 orang per hari. Rute penerbangan yang tersedia di antaranya yakni Jakarta, Surabaya, serta lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Kondisi asap akibat karhutla pada hari ini, menyebabkan tiga penerbangan pagi pada pukul 07.00 WIB sempat mengalami penundaan," kata Executive General Manager (EGM) Bandara Tjilik Riwut, Ardha Wulanigara di Palangka Raya, Rabu.
Adapun tiga pesawat yang sempat mengalami penundaan tersebut adalah dari Maskapai Garuda Indonesia dan Batik Air dengan tujuan Jakarta, serta Lion Air tujuan Surabaya.
Penundaan tiga penerbangan pagi tersebut, lantaran kondisi kabut asap yang menyebabkan visibility atau jarak pandang hanya mampu mencapai hingga 400 m berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
"Namun penundaan hanya sempat terjadi saat pagi, dimana kabut asap memengaruhi jarak pandang. Adapun ketiga pesawat dengan jadwal penerbangan pagi tersebut, semuanya mulai berangkat sekitar pukul 09.30 wib dengan kondisi jarak pandang sudah 1.000 m," terangnya.
Ardha menyampaikan, sebelumnya terhitung sejak Senin (25/9) tidak ada terjadi penundaan penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya akibat kabut asap yang disebabkan karhutla.
"Baru hari ini saja sempat terjadi penundaan penerbangan di Bandara Tjilik Riwut," jelasnya.
Lebih lanjut Ardha menyampaikan, secara intens pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG maupun AirNav setempat terkait operasional penerbangan.
"Khususnya berkaitan dengan karhutla, jadi hubungannya dengan penerbangan adalah jarak pandang," ucapnya.
Koordinasi yang intens pihaknya lakukan bersama BMKG maupun AirNav, karena prosedur-prosedur kaitannya dengan gangguan operasional yang disebabkan karhutla dibahas lebih lanjut bersama dua instansi tersebut.
"Misalnya ada informasi dari BMKG, kemudian diteruskan ke AirNav, kemudian kita biasanya barulah diputuskan apakah kondisinya mempengaruhi terhadap aktivitas penerbangan atau tidak. Koordinasi intens ini juga sebagai salah satu antisipasi kami terhadap dampak karhutla," jelasnya.
Sementara itu frekuensi penerbangan di Bandara Tjilik Riwut masih dalam kondisi normal yakni sekitar 16 penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan.
Di sisi lain untuk pergerakan penumpang masih berada di kisaran 1.900-2.000 orang per hari. Rute penerbangan yang tersedia di antaranya yakni Jakarta, Surabaya, serta lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023