Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi meminta panjang landasan pacu bandara Fatmawati Soekarno bisa ditambah hingga menjadi lebih kurang 2.500 meter sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Bumi Merah Putih.
"Sekarang kan 2.239 meter, nah kita minta ditambah 250 meter lagi. Dengan itu kita bisa membuka akses penerbangan yang lebih luas lagi dari dan ke Bengkulu, bahkan untuk rute internasional," kata Asisten Bidang Perekonomian Sekretariat Pemerintah Provinsi Bengkulu RA Denni di Bengkulu, Kamis.
Dia mengatakan perluasan akses tersebut sangat penting bagi Bengkulu untuk mengakselerasi perekonomian daerah agar bisa mencapai target nasional di 8 persen yoy.
"Kendala kita membuka investasi daerah salah satunya soal akses, investor menjadi enggan karena sulitnya akses. Oleh karena itu penyiapan bandara yang bisa mengakomodir berbagai jenis pesawat dan rute tentunya akan membantu sekali untuk meningkatkan perekonomian Bengkulu," kata dia.
Denni mengatakan saat ini, Bandara Fatmawati Soekarno sedang dalam pembangunan terminal baru. Efektivitas bandara dan terminal baru akan lebih baik lagi dengan dukungan beberapa aspek lain termasuk landasan pacu.
"Ketika pembangunan perpanjangan landasan pacu disetujui, kita akan upayakan pembebasan lahannya," kata dia.
"Saat ini pembebasan belum ada, harus dilakukan pembebasan (nantinya) yang sekarang masih miliknya masyarakat, mudah-mudahan tidak ada halangan, masyarakat bisa memaklumi situasi kondisinya, sehingga nanti proses ganti ruginya bisa berjalan dengan baik," katanya.
Provinsi Bengkulu akan lebih mudah mengakselerasi perekonomian pada 2026 mendatang, sebab pada Juli 2026 ditargetkan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai selesai dan dilanjutkan dengan upaya revitalisasi menyeluruh pelabuhan.
Kemudian, pembangunan terminal baru Bandara Fatmawati Soekarno pun juga sudah dimulai sejak September 2025 ini, sehingga pada 2026, akses baik orang maupun komoditas dari dan ke Bengkulu akan menjadi lebih mudah.
"Akses yang mudah akan menurunkan ongkos distribusi, investor mulai melirik investasi potensial di Bengkulu. Kita berharap, jalan tol Bengkulu kembali dilanjutkan pembangunannya pada 2026, sehingga tidak ada lagi kendala akses dari dan ke Bengkulu," ujarnya.
