Bengkulu - Pengamat pertanian sekaligus guru besar ekonomi pertanian Universitas Lampung, Prof Dr Bustanul Arifin mengungkapkan, Pulau Jawa masih menjadi andalan target swasembada dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

"Pemerintahan baru tidak akan berani mengambil risiko untuk langsung menggeser basis produksi pangan ke luar Jawa," kata dia saat menjadi pembicara Konsultasi Regional PDRB se Sumatera di Bengkulu, Kamis.

Dia mengatakan, hal tersebut, jika menganalisa keinginan pemerintah pusat apakah ingin mencapai target swasembada, berbeda kalau melakukan pemerataan penguatan pangan di seluruh daerah.

"Kalau pemerintah pusat ingin pragmatis mencapai target (swasembada) dalam tiga tahun, pemerintah pusat tidak akan melihat Bengkulu, atau sedikit untuk melihat Sumatera, jadi pilihannya (apakah) mau mencapai target cepat atau membangun Indonesia," katanya.

Oleh Sebab itu, provinsi yang ada di Pulau Sumatera kata dia, harus bisa meyakinkan pemerintah pusat masih mampu untuk produktivitas hasil pertanian utamanya padi.

"Total Sumatera, kita paham tidak lebih dari 2--3 persen 'share' terhadap padi, tinggal hasil konsultasi regional ini (apakah) bisa meyakinkan pemerintah pusat bahwa produktivitas di Sumatera masih bisa ditingkatkan," ucapnya.

Dengan meyakinkan pemerintah pusat, akan berdampak positif terhadap penguatan fondasi dan sistem produksi pangan di luar Pulau Jawa.

"Bagaimana mungkin (pemerintah pusat) tidak mengalokasikan pembangunan ke luar Pulau Jawa untuk mencapai swasembada, tidak mungkin juga, ini bisa menjadi fondasi memperkuat luar Jawa," katanya.

Yang paling penting kata dirinya, daerah di luar Jawa adalah bagaimana pencegahan alih fungsi lahan sawah yang begitu besar, termasuk di sejumlah daerah di Sumatera.

"Kalau membangun lahan baru, akan membutuhkan waktu yang lama hingga hasilnya produktif, masih harus menebang, memikirkan masalah hama dan kualitas tanah, oleh karena itu alih fungsi lahan harus dicegah dengan penegakan aturan yang tegas," ujarnya.***3***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015