Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan kabut asap yang terjadi di daerah itu selama dua hari belakangan merupakan kiriman dari daerah Sumatera Selatan (Sumsel).
"Kabut asap ini bukan dari kebakaran hutan dan lahan di Rejang Lebong, kabut asap ini kiriman dari wilayah Provinsi Sumsel yang terbawa angin," kata Kalak BPBD Rejang Lebong Shalahudin di Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan kabut asap yang melanda Kabupaten Rejang Lebong ini terjadi selama dua hari mulai Kamis malam (19/10) hingga Jumat (20/10). Kendati pada hari kedua kabut asap ini tidak sepekat sebelumnya.
"Alhamdulillah kemarin malam di Kabupaten Rejang Lebong sudah turun hujan sehingga kabut asapnya mulai berkurang, mudah-mudahan kabut asap ini cepat hilang, " terangnya.
Untuk mengantisipasi dampak kabut asap ini terhadap kesehatan warga, ia mengimbau warga di daerah itu untuk menggunakan masker saat akan keluar rumah sehingga tidak membahayakan kesehatan.
Kepala Dinas Damkar Rejang Lebong Fery Najamudin mengatakan, sejauh ini kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong dalam beberapa bulan belakangan mencapai 14 lokasi dengan luasan lahan terbakar mencapai 10 hektare.
Menurut dia, Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan pemetaan kerawanan karhutla oleh BMKG Provinsi Bengkulu termasuk salah satu daerah yang termasuk zona merah.
Untuk mengantisipasi kasus karhutla dan kebakaran di kawasan pemukiman, Damkar Rejang Lebong telah menyiagakan 13 unit armada terdiri atas sembilan unit mobil pemadam kebakaran dan empat unit mobil tangki penyuplai air, serta 130 personel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Kabut asap ini bukan dari kebakaran hutan dan lahan di Rejang Lebong, kabut asap ini kiriman dari wilayah Provinsi Sumsel yang terbawa angin," kata Kalak BPBD Rejang Lebong Shalahudin di Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan kabut asap yang melanda Kabupaten Rejang Lebong ini terjadi selama dua hari mulai Kamis malam (19/10) hingga Jumat (20/10). Kendati pada hari kedua kabut asap ini tidak sepekat sebelumnya.
"Alhamdulillah kemarin malam di Kabupaten Rejang Lebong sudah turun hujan sehingga kabut asapnya mulai berkurang, mudah-mudahan kabut asap ini cepat hilang, " terangnya.
Untuk mengantisipasi dampak kabut asap ini terhadap kesehatan warga, ia mengimbau warga di daerah itu untuk menggunakan masker saat akan keluar rumah sehingga tidak membahayakan kesehatan.
Kepala Dinas Damkar Rejang Lebong Fery Najamudin mengatakan, sejauh ini kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong dalam beberapa bulan belakangan mencapai 14 lokasi dengan luasan lahan terbakar mencapai 10 hektare.
Menurut dia, Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan pemetaan kerawanan karhutla oleh BMKG Provinsi Bengkulu termasuk salah satu daerah yang termasuk zona merah.
Untuk mengantisipasi kasus karhutla dan kebakaran di kawasan pemukiman, Damkar Rejang Lebong telah menyiagakan 13 unit armada terdiri atas sembilan unit mobil pemadam kebakaran dan empat unit mobil tangki penyuplai air, serta 130 personel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023