Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi di Provinsi Bengkulu pada Juni meningkat cukup tinggi dibandingkan angka inflasi yang tercatat tiga bulan terakhir.

"Kita prediksi lebih tinggi dari Maret, April dan Mei, tetapi kita akan berupaya maksimal, inflasi yang disebabkan kondisi menjelang bulan puasa kali ini tidak setinggi dibandingkan inflasi menjelang puasa tahun sebelumnya," kata Kepala Deputi Keuangan Makro BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar di Bengkulu, Rabu.

Pada Juni 2014, tercatat inflasi bulanan, pada angka 0,38 persen dan melonjak tinggi pada Juli, angka inflasi bulanan mencapai 2,92 persen, sementara itu inflasi tahunan pada triwulan II tahun itu membubuhkan angka 5,79 persen (yoy).

"Kita berharap inflasi kali ini tidak setinggi itu, berbagai upaya melalui TPID Bengkulu kita coba realisasikan, agar angka inflasi tidak melonjak," kata dia.

Namun prediksi naiknya inflasi daerah pada Juni dan Juli 2015, kata Christin, merupakan kejadian lumrah dan dialami daerah setiap tahunnya.

"Inflasi sebulan sebelum dan saat puasa, itu setiap tahun terjadi, ini disebabkan oleh pola konsumsi masyarakat terhadap komoditas tertentu melonjak selama puasa," katanya.

Penanganan inflasi, tidak hanya semata-mata menjadi tanggung jawab pemeritah daerah, TPID, atau Bank Indonesia maupun pelaku pasar, tetapi merupakan tanggung jawab bersama.

"Dan yang paling penting, adalah masyarakat, tekanan terhadap komoditas tertentu disebabkan oleh pola konsumsi masyarakat, oleh sebab itu kita mengimbau masyarakat Bengkulu agar bersikap wajar dalam menghadapi bulan puasa," ucapnya.

Seharusnya, puasa membuat masyarakat mengurangi konsumsi pangan, namun realita di lapangan, ternyata sebaliknya, konsumsi cenderung meningkat.

"Coba kita lihat setiap bulan puasa, masyarakat ingin membeli ini dan itu, semua ingin dimakan atau dimiliki, sehingga kebutuhan komoditas tersebut meningkat, utamanya terhadap beras, daging-dagingan, cabai, gula, serta makanan dan minuman jadi. Oleh sebab itu, kami mengimbau masyarakat untuk mengendalikan konsumsi sesuai dengan makna dari berpuasa, dan mengajak ikut mendiversifikasi pangan," ujarnya. ***3***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015