Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menutup sementara seluruh obyek wisata yang memiliki wahana jembatan kaca usai insiden pecahnya jembatan kaca di The Geong hingga menewaskan seorang pengunjung.
"Kami tutup sampai dikeluarkannya sertifikat layak fungsi. Jadi, sebelum sertifikat layak fungsi ini keluar, semuanya belum boleh digunakan," kata Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Hanung mengatakan hal itu terkait insiden pecahnya jembatan kaca di obyek wisata "The Geong", Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Polresta Banyumas periksa 12 saksi insiden jembatan kaca yang pecah
Insiden yang terjadi pada Rabu (25/10) tersebut mengakibatkan empat wisatawan terperosok setelah menginjak lembaran kaca hingga pecah. Dari empat korban tersebut, dua orang di antaranya sempat bergelantungan pada kerangka jembatan dan dua orang lainnya jatuh ke bawah.
Menurut Hanung, Pemkab Banyumas akan membuat surat edaran dan mengumpulkan seluruh pengelola wahana wisata, Selasa (31/10), untuk asesmen ulang terhadap tempat wisata yang berisiko tinggi, dengan difasilitasi Satuan Polisi Pamong Praja, dinas pekerjaan umum, dan organisasi perangkat daerah kabupaten setempat.
"Sebelumnya, (pengelola obyek wisata) telah ditelepon oleh teman-teman dinas agar semua tutup dulu sementara. Semua wahana yang memiliki potensi seperti ini ditutup sementara," tegasnya.
Baca juga: Bidlabfor Polda Jateng amankan barang bukti insiden jembatan kaca
Hanung juga telah mengunjungi seorang korban insiden jembatan kaca The Geong yang sedang menjalani perawatan di Unit Geriatri Paviliun Abiyasa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto.
Menurut dia, korban kini masih menunggu hasil pemeriksaan computed tomography (CT) scan, sehingga belum bisa diambil tindakan.
"Tetapi, kondisinya bagus, sadar, dan bisa bicara. Bahkan, bisa cerita runtut mulai bagaimana beliau itu jalan sampai jatuh, tetapi menceritakan waktu jatuhnya, enggak ingat, dan baru sadar setelah sampai rumah sakit," kata Hanung.
Dia juga menyampaikan bela sungkawa terhadap seorang korban meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Baca juga: Jembatan kaca jadi primadona ikon baru wisata di Bromo
Insiden pecahnya jembatan kaca "The Geong" di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus terjadi pada Rabu (25/10), sekitar pukul 10.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat 11 wisatawan dari Cilacap sedang menjajal wahana jembatan kaca.
Ketika beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca setinggi 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah. Akibatnya, empat orang terperosok, di mana dua orang di antaranya jatuh ke tanah dan dua orang lain bergelantungan pada kerangka jembatan.
Seorang wisatawan berinisial FA (49) dinyatakan meninggal dunia setelah jatuh, sedangkan korban AI (41) mengalami luka-luka. Sementara itu, korban yang bergelantungan pada kerangka jembatan ialah WA (39) dan SSP (45).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Kami tutup sampai dikeluarkannya sertifikat layak fungsi. Jadi, sebelum sertifikat layak fungsi ini keluar, semuanya belum boleh digunakan," kata Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Hanung mengatakan hal itu terkait insiden pecahnya jembatan kaca di obyek wisata "The Geong", Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Polresta Banyumas periksa 12 saksi insiden jembatan kaca yang pecah
Insiden yang terjadi pada Rabu (25/10) tersebut mengakibatkan empat wisatawan terperosok setelah menginjak lembaran kaca hingga pecah. Dari empat korban tersebut, dua orang di antaranya sempat bergelantungan pada kerangka jembatan dan dua orang lainnya jatuh ke bawah.
Menurut Hanung, Pemkab Banyumas akan membuat surat edaran dan mengumpulkan seluruh pengelola wahana wisata, Selasa (31/10), untuk asesmen ulang terhadap tempat wisata yang berisiko tinggi, dengan difasilitasi Satuan Polisi Pamong Praja, dinas pekerjaan umum, dan organisasi perangkat daerah kabupaten setempat.
"Sebelumnya, (pengelola obyek wisata) telah ditelepon oleh teman-teman dinas agar semua tutup dulu sementara. Semua wahana yang memiliki potensi seperti ini ditutup sementara," tegasnya.
Baca juga: Bidlabfor Polda Jateng amankan barang bukti insiden jembatan kaca
Hanung juga telah mengunjungi seorang korban insiden jembatan kaca The Geong yang sedang menjalani perawatan di Unit Geriatri Paviliun Abiyasa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto.
Menurut dia, korban kini masih menunggu hasil pemeriksaan computed tomography (CT) scan, sehingga belum bisa diambil tindakan.
"Tetapi, kondisinya bagus, sadar, dan bisa bicara. Bahkan, bisa cerita runtut mulai bagaimana beliau itu jalan sampai jatuh, tetapi menceritakan waktu jatuhnya, enggak ingat, dan baru sadar setelah sampai rumah sakit," kata Hanung.
Dia juga menyampaikan bela sungkawa terhadap seorang korban meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Baca juga: Jembatan kaca jadi primadona ikon baru wisata di Bromo
Insiden pecahnya jembatan kaca "The Geong" di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus terjadi pada Rabu (25/10), sekitar pukul 10.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat 11 wisatawan dari Cilacap sedang menjajal wahana jembatan kaca.
Ketika beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca setinggi 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah. Akibatnya, empat orang terperosok, di mana dua orang di antaranya jatuh ke tanah dan dua orang lain bergelantungan pada kerangka jembatan.
Seorang wisatawan berinisial FA (49) dinyatakan meninggal dunia setelah jatuh, sedangkan korban AI (41) mengalami luka-luka. Sementara itu, korban yang bergelantungan pada kerangka jembatan ialah WA (39) dan SSP (45).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023