Perenang Indonesia Jendi Pangabean dan Maulana Rifky Yavianda masing-masing meraih medali emas pada cabang olahraga para renang Asian Para Games 2022 Hangzhou, Jumat.
Emas pertama datang dari Jendi di nomor 100 m gaya punggung S9, setelah sukses mencatatkan waktu 1 menit 05,74 detik pada laga final yang digelar di HOC Aquatic Sports Arena, Hangzhou, China tersebut.
"Perasaannya senang, campur aduk, karena di hari terakhir lomba renang ini, saya baru bisa menyumbangkan medali emas untuk Indonesia," kata Jendi, dikutip dari keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia.
Sementara, medali perak untuk nomor pertandingan tersebut direbut wakil tuan rumah, Jie Wang, dengan waktu 1 menit 08,50 detik. Lalu, perenang asal Iran Abolfazl Negarestani berhak atas medali perunggu setelah menjadi yang tercepat ketiga dengan catatan waktu 1 menit 09,00 detik.
Jendi merasa lega dengan perolehan ini karena akhirnya ia berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia. Selain itu, ia juga mempertahankan prestasi serupa yang diraih di Asian Para Games 2018 Jakarta.
"Saya sangat lega akhirnya bisa mempertahankan medali emas sekaligus mengulang prestasi yang saya raih di Asian Para Games 2018 di Jakarta di nomor 100 meter punggung, dimana saya juga meraih medali emas, dan di sini saya masih bisa mempertahankannya," ujar Jendi.
Medali emas kedua dari kolam renang dalam lomba hari ini berasal dari Rifky Yavianda di nomor gaya bebas 100m putra S12. Hasil itu merupakan emas kedua Rifky setelah sebelumnya mendapatkan di nomor gaya kupu 100 meter putra.
Sama seperti Jendi, Rifky juga tampil dominan di nomor ini dengan catatan waktu 55,53 detik. Sementara itu, Uchu Tomitho asal Jepang jadi yang kedua dengan selisih 3,42 detik. Mohammadhossein Karimi mendapat perunggu dengan jarak 3,61 detik saja dari Rifky.
"Untuk evaluasi, untuk saya sendiri dan mungkin, jangan terlalu meremehkan, latihan dengan giat dan selalu bersyukur apa yang kita dapat," kata Rifky.
Dengan hasil ini, maka tim para renang Indonesia menutup perjalanan mereka di Asian Para Games edisi keempat dengan mengoleksi tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Emas pertama datang dari Jendi di nomor 100 m gaya punggung S9, setelah sukses mencatatkan waktu 1 menit 05,74 detik pada laga final yang digelar di HOC Aquatic Sports Arena, Hangzhou, China tersebut.
"Perasaannya senang, campur aduk, karena di hari terakhir lomba renang ini, saya baru bisa menyumbangkan medali emas untuk Indonesia," kata Jendi, dikutip dari keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia.
Sementara, medali perak untuk nomor pertandingan tersebut direbut wakil tuan rumah, Jie Wang, dengan waktu 1 menit 08,50 detik. Lalu, perenang asal Iran Abolfazl Negarestani berhak atas medali perunggu setelah menjadi yang tercepat ketiga dengan catatan waktu 1 menit 09,00 detik.
Jendi merasa lega dengan perolehan ini karena akhirnya ia berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia. Selain itu, ia juga mempertahankan prestasi serupa yang diraih di Asian Para Games 2018 Jakarta.
"Saya sangat lega akhirnya bisa mempertahankan medali emas sekaligus mengulang prestasi yang saya raih di Asian Para Games 2018 di Jakarta di nomor 100 meter punggung, dimana saya juga meraih medali emas, dan di sini saya masih bisa mempertahankannya," ujar Jendi.
Medali emas kedua dari kolam renang dalam lomba hari ini berasal dari Rifky Yavianda di nomor gaya bebas 100m putra S12. Hasil itu merupakan emas kedua Rifky setelah sebelumnya mendapatkan di nomor gaya kupu 100 meter putra.
Sama seperti Jendi, Rifky juga tampil dominan di nomor ini dengan catatan waktu 55,53 detik. Sementara itu, Uchu Tomitho asal Jepang jadi yang kedua dengan selisih 3,42 detik. Mohammadhossein Karimi mendapat perunggu dengan jarak 3,61 detik saja dari Rifky.
"Untuk evaluasi, untuk saya sendiri dan mungkin, jangan terlalu meremehkan, latihan dengan giat dan selalu bersyukur apa yang kita dapat," kata Rifky.
Dengan hasil ini, maka tim para renang Indonesia menutup perjalanan mereka di Asian Para Games edisi keempat dengan mengoleksi tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023