Anak bangsa Indonesia kembali menorehkan prestasi di tingkat dunia, dengan menciptakan terobosan inovasi berbasis seni visual untuk memahami karakter pribadi manusia agar lebih memahami diri.
“Seni kami berbasis seperti digital map, dengan tujuan lebih ke arah psikologi, agar orang dapat mengenal dirinya sendiri dengan digambarkan melalui karakter yang muncul usai menjawab beberapa pertanyaan,” kata Austera Premakara selaku Multidisplinary Designer, Current Postion Product UI UX Manager - investment App kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Era sapaan akrabnya, menjelaskan aplikasinya lebih kepada seni visual di mana bertujuan untuk memahami karakter tersembunyi di balik psikologi manusia agar mampu mengenali diri sendiri, melalui berbagai pertanyaan psikologi yang harus diisi ketika membuka aplikasi yang dipamerkan.
Karakternya beragam, bisa menjadi banyak kemungkinan yang mungkin belum diketahui masing-masing.oleh pribadi yang menjawab pertanyaan itu sendiri. Tujuan dibuatnya aplikasi ini pada dasarnya untuk membantu mengenali karakter serta sifat pribadi masing-masing, agar mampu memahami kesehatan mental diri.
Jawaban dari masing-masing audiens beragam sehingga karakter yang dihasilkan pun beragam. Tujuan dari instalasi interaktif ini pada dasarnya adalah untuk memahami bahwa setiap karakter dari dalam diri kita berbeda dan bisa berbeda dari apa yang terlihat di luar.
Seni visual karakter ini dibuat oleh satu tim yang terdiri dari anak muda Indonesia yaitu, Austera Premakara selaku Multidisplinary Designer, Current Postion Product UI UX Manager investment App, kemudian Dearista Nooria Kusuma selaku Arsitek dan Desainer serta Arum Larasati Winarso, Experience Designer dan Teknologi Kreatif.
Mereka bertiga adalah satu angkatan kuliah lulusan tahun 2020 dari University College London dengan gelar Master of Architecture konsentrasi jurusan Design Performance and Interaction. Seni visual karya Era dan tim sudah dipamerkan di beberapa negara Eropa seperti Design Museum London, Samsung KX Experience Store, London Barbican, Ars Electronica Festival - Austria, PUSH UX Conference - Germany, London Festival of Architecture - United Kingdom dan Fifteen Exhibition - United Kingdom.
Seni digital map ini juga dipamerkan di Indonesia Contemporary Art adn Design (ICAD) 2023 yang tergabung dengan puluhan artis lainnya. Instalasi tersebut berkonsep "Transendence Unveiled" merupakan salah satu instalasi karya seni interaktif dari yang di pamerkan di Pameran Indonesian Contemporary Art and Design dan mengusung tema Feel Good Lab. Instalasi seni ini membawa audiens dalam perjalanan eksplorasi diri dengan beragam visual yang menarik dan unik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023