Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan 21 puskesmas di daerah itu saat ini sudah memiliki tim penanganan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Rephi Meido Satria di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan jumlah pasien ODGJ tersebar dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong terhitung Januari sampai dengan akhir September 2023 lalu mencapai 623 orang.
"Saat ini 21 puskesmas di Kabupaten Rejang Lebong masing-masing sudah ada penanggungjawab program kesehatan jiwa," kata dia.
Dia menjelaskan, tugas dari penanggungjawab program kesehatan jiwa di setiap puskesmas ini ialah memberikan edukasi kepada keluarga ODGJ dan melakukan pemantauan kepatuhan minum obat.
Selain itu petugas program kesehatan jiwa ini juga melakukan evaluasi pasien ODGJ terkait kesehatan, serta menganjurkan pasien ODGJ dan keluarganya guna berkonsultasi secara berkala kepada dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUD Rejang Lebong.
"ODGJ ini per tiga bulan sekali disarankan untuk mendatangi dokter spesialis kesehatan jiwa terkait pengobatan maupun penanganannya," terang dia.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Rejang Lebong Erwina menambahkan dari 623 orang jumlah pasien ODGJ yang ada di daerah itu tidak semuanya patuh minum obat.
"Petugas kita di puskesmas selalu melakukan edukasi dan berkonsultasi secara langsung maupun via telepon kepada anggota keluarga ODGJ menanyakan kenapa tidak datang mengambil obat. Apa bila tidak memungkinkan tim dari puskesmas melakukan kunjungan ke rumah ODGJ ini," jelas dia.
Terkait penanganan ODGJ yang perlu dirujuk ke RSJKO Bengkulu, kata Erwina dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Rejang Lebong untuk melakukan evakuasi ketika menemukan pasien ODGJ yang agresif baik yang putus makan obat atau ODGJ yang baru ditemukan.
Menurut dia, untuk kasus-kasus tertentu yang masih bisa dilakukan rawat jalan maka pasien ODGJ nya tidak dirujuk dan dilakukan pengobatan rawat jalan dengan pengawasan dokter dan dinas kesehatan.
Dia mengimbau kalangan warga di daerah itu yang anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa agar tidak melakukan pemasungan, dan segera mendatangi puskesmas terdekat guna mendapatkan penanganan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Rephi Meido Satria di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan jumlah pasien ODGJ tersebar dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong terhitung Januari sampai dengan akhir September 2023 lalu mencapai 623 orang.
"Saat ini 21 puskesmas di Kabupaten Rejang Lebong masing-masing sudah ada penanggungjawab program kesehatan jiwa," kata dia.
Dia menjelaskan, tugas dari penanggungjawab program kesehatan jiwa di setiap puskesmas ini ialah memberikan edukasi kepada keluarga ODGJ dan melakukan pemantauan kepatuhan minum obat.
Selain itu petugas program kesehatan jiwa ini juga melakukan evaluasi pasien ODGJ terkait kesehatan, serta menganjurkan pasien ODGJ dan keluarganya guna berkonsultasi secara berkala kepada dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUD Rejang Lebong.
"ODGJ ini per tiga bulan sekali disarankan untuk mendatangi dokter spesialis kesehatan jiwa terkait pengobatan maupun penanganannya," terang dia.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Rejang Lebong Erwina menambahkan dari 623 orang jumlah pasien ODGJ yang ada di daerah itu tidak semuanya patuh minum obat.
"Petugas kita di puskesmas selalu melakukan edukasi dan berkonsultasi secara langsung maupun via telepon kepada anggota keluarga ODGJ menanyakan kenapa tidak datang mengambil obat. Apa bila tidak memungkinkan tim dari puskesmas melakukan kunjungan ke rumah ODGJ ini," jelas dia.
Terkait penanganan ODGJ yang perlu dirujuk ke RSJKO Bengkulu, kata Erwina dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Rejang Lebong untuk melakukan evakuasi ketika menemukan pasien ODGJ yang agresif baik yang putus makan obat atau ODGJ yang baru ditemukan.
Menurut dia, untuk kasus-kasus tertentu yang masih bisa dilakukan rawat jalan maka pasien ODGJ nya tidak dirujuk dan dilakukan pengobatan rawat jalan dengan pengawasan dokter dan dinas kesehatan.
Dia mengimbau kalangan warga di daerah itu yang anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa agar tidak melakukan pemasungan, dan segera mendatangi puskesmas terdekat guna mendapatkan penanganan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023