Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia atau "Seven Summits" yang bergerak melalui jalur selatan yaitu Nepal mulai mempersiapkan aklimatisasi terakhir menjelang "summit attack" ke Puncak Everest (8.848 mdpl).

Proses aklimatisasi yang dilakukan oleh dua pendaki dari Wanadri yaitu Ardeshir Yaftebbi dan Fadjri Al Luthfi serta didukung pemandu itu akan dilakukan di Camp 3 dengan ketinggian 7.300 mdpl, setelah sebelumnya tim melakukan latihan di ice fall, kata Ketua Pendakian Jalur Selatan Ardeshir Yaftebbi melalui Satphone, Selasa.

"Rencananya pada 1-7 Mei, tim akan melakukan aklimatisasi terakhir dengan tujuan Camp 3. Lalu tim stand by menunggu forecast untuk summit attack," katanya.

Sebelum melakukan aklimatisasi terakhir yang telah dijadwalkan, tim pendaki baru saja menyelesaikan latihan di ice fall. Bahkan, tim juga mencoba latihan berjalan melintasi crevasse dengan menggunakan tangga.

Saat melakukan latihan jalan dengan melintasi crevasse dengan menggunakan tangga, Minggu (29/4) kondisi cuaca sangat cerah, bahkan suhu rata-rata mencapai 30 derajat celcius. Kondisi pendaki juga dalam sehat.

Selain melalui jalur selatan, pendakian yang dilakukan oleh pendaki Wanadri ini juga dilakukan melalui jalur utara yaitu Tibet. Dua pendaki yang melakukan pendakian yaitu Nurhuda dan Iwan Irawan serta didukung pemandu.

Guna mendukung pendakian, pihak Wanadri juga mengirimkan pendaki senior yang tergabung dalam Tim Bravo. Sedikitnya 11 pendaki hari ini bertolak menuju Kathmandu, di antanya Remi Tjahari, Yoppi Rikson Saragih, Trinopi S Senapi, Bagus Setiarja, Asep Jauhari, Dedi Setiadi, Ammy KMD dan Dwi Bahari.

"Tim Bravo ingin menjadi saksi sejarah dalam mendukung rangkaian ke puncak ketujuh yaitu Puncak Sagarmatha dengan cara mendampingi para pendaki Seven Summits di Base Camp Everest sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Puncak Everest," kata Ketua Harian Seven Summits, Yoppi Rikson Saragih.

Menurut dia, kehadiran Tim Bravo ini diharapkan dapat memberikan dukungan semangat kepada para pendaki yang sejak 29 Maret telah menjalani proses pendakian untuk bisa mencapai tujuan yaitu ke puncuk tertinggi di dunia itu.

Sesuai dengan tahapan dan jadwal yang ada, para pendaki ini akan melakukan pendakian ke puncak tertinggi dunia itu antara 16-20 Mei mendatang. Rentan waktu itu dinilai tepat sesuai dengan musim pendakian.

Jika semua pendaki ini sukses mencapai puncak tertinggi di dunia ini dan mampu menancapkan Bendera Merah Putih maka layak disebut "Seven Summiters". Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung diseluruh dunia.

Sebelumnya pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak tertinggi dienam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.

Selanjutnya melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina hanya saja satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai punca. Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska dan Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika. (T.B016/N002)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012