Mukomuko (Antara) - Penggurus Kontak Tani Nelayan Andalan  Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan adanya pinjaman kredit lunak untuk modal usaha bagi nelayan di daerah itu.

"Kami sewaktu pertemuan di Jawa Tengah mengusulkan ke pemerintah agar ada pinjaman lunak," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Mukomuko, Alazadini, di Mukomuko, Senin.     

Pemerintah Pusat, katanya, sebenarnya sudah menyiapkan program nasional untuk membantu nelayan berupa sertifikat gratis. Tujuannya supaya nelayan dapat memanfaatkan sertifikat itu.

Tetapi, katanya, prakteknya di daerah justru tidak sesuai dengan kenyataan.

Sehingga perwakilan KTNA, katanya, mengusulkan dan merumuskan agar nelayan difasilitasi kredit lunak. Kegiatan ini termasuk untuk nelayan di Provinsi Bengkulu.

Namun, katanya, sistem pemberian pinjaman kredit lunak ini yang belum banyak dipahami oleh nelayan, karena alat tangkap dipakai baru sekali terkena karang dan rusak.

"Kita ingin kredit lunak dengan sistem utang ini dianggap lunas ketika terjadi masalah seperti itu. Setelah itu nelayan diberikan pinjaman lagi," ujarnya.

"Kita juga ikut menggerakkan agar ada program kredit lunak untuk nelayan," ujarnya.

Ia menyebutkan, anggotanya sebanyak 1.800 kepala keluarga nelayan yang tersebar di 15 kecamatan Kabupaten Mukomuko. Mayoritas masih tergolong nelayan tradisional.***1*** 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015